JAKARTA. Kondisi pasar saham yang sedang tak stabil, tidak membuat hasil penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) PT Sido Muncul melempem. Permintaan saham perdana Sido Muncul ini justru kelebihan permintaan alias oversubscribed tiga kali lipat dari target. Perusahaan yang bakal menyandang kode SIDO ini melepas IPO 1,5 miliar unit saham atau setara 10% dari modal ditempatkan. Harga IPO Sido Muncul sebesar Rp 580 per saham. Harga tersebut terbilang di level tengah dari penawaran awal Rp 540-Rp 660 per saham. "Situasi sedang tak bagus. Tapi permintaannya luar biasa banyak," ungkap Michael Steven, Direktur Utama Kresna Graha Sekurindo, selaku penjamin emisi. Dari IPO ini, SIDO berpotensi meraup dana Rp 870 miliar. Dana hasil IPO sebesar 56% atau Rp 487,2 miliar akan digunakan modal kerja dan 42% setara Rp 365,4 miliar untuk investasi. Sisanya, 2% atau Rp 17,4 miliar untuk mengembangkan teknologi.
Permintaan IPO Sido Muncul tiga lipat dari target
JAKARTA. Kondisi pasar saham yang sedang tak stabil, tidak membuat hasil penawaran saham perdana alias initial public offering (IPO) PT Sido Muncul melempem. Permintaan saham perdana Sido Muncul ini justru kelebihan permintaan alias oversubscribed tiga kali lipat dari target. Perusahaan yang bakal menyandang kode SIDO ini melepas IPO 1,5 miliar unit saham atau setara 10% dari modal ditempatkan. Harga IPO Sido Muncul sebesar Rp 580 per saham. Harga tersebut terbilang di level tengah dari penawaran awal Rp 540-Rp 660 per saham. "Situasi sedang tak bagus. Tapi permintaannya luar biasa banyak," ungkap Michael Steven, Direktur Utama Kresna Graha Sekurindo, selaku penjamin emisi. Dari IPO ini, SIDO berpotensi meraup dana Rp 870 miliar. Dana hasil IPO sebesar 56% atau Rp 487,2 miliar akan digunakan modal kerja dan 42% setara Rp 365,4 miliar untuk investasi. Sisanya, 2% atau Rp 17,4 miliar untuk mengembangkan teknologi.