Permintaan jagung China naik, harga ikut melangit



CHICAGO. Harga Jagung naik setelah Amerika Serikat (AS) melaporkan kinerja ekspor produk jagungnya saat kebutuhan jagung di China mengalami kenaikan.

Harga jagung untuk pengiriman Juli naik 0,3% menjadi US$ 6,1375 per bushel di Chicago Board of Trade puku 11:21 AM waktu Singapura. Kenaikan ini memperpanjang tingkat kenaikan harga jagung, sebab kemarin harga jagung sudah naik 3%.

"Sepertinya Departemen Pertanian AS (USDA) akan melakukan penyesuaian melihat kenaikan kebutuhan jagung China," kata Paulus Deane dan Victor Thianpiriya, analis di Australia & New Zealand Banking Group Ltd hari ini (20/4).


Kebutuhan impor jagung China tahun ini diperkirakan mencapai 4,3 juta ton. Namun melihat hasil produksi, USDA hanya mampu menyuplainya sebanyak 4 juta ton.

Kenaikan kebutuhan jagung China diakibatkan naiknya kebutuhan jagung untuk pakan ternak. Li Qiang, ketua Shanghai JC Intelligence bilang, pabrik pakan swasta dan pengguna jagung lainnya berusaha mengajukan izin lebih banyak lagi. Sementara itu, Departemen Pertanian Argentina memprediksi penurunan produksi panen tahun ini. Hal ini terjadi karena musim kering yang berkepanjangan.

Produksi jagung Argentina diprediksi hanya mencapai 20,3 juta ton dari target semula sebanyak 21,2 juta ton. Sementara untuk produksi kedelai Argentina ikut turun menjadi menjadi 42,9 juta ton dari target produksi sebelumnya, sebesar 44 juta ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri