JAKARTA. Calon Presiden RI 2014-2019, Joko Widodo, meminta kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) agar memprioritaskan pengawasan pada dua hal. Pertama pada kampanye hitam dan kedua mengenai ketidaknetralan oknum Bintara Perwira Desa (Babinsa) TNI AD. "Saya ingin menyampaikan sekali lagi agar kampanye hitam itu betul-betul diawasi, meresahkan rakyat. Mengenai (tabloid) obor rakyat betul-betuk dicari dan diperiksa. Menyesatkan itu," ujar Jokowi ujar diperiksa di Media Centre Bawaslu, Jakarta, Sabtu (7/6). Mengenai dugaan keterlibatan Babinsa, Jokowi menegaskan keterlibatan Babinsa bisa mempengaruhi pemilih. Oleh karena itu, hak warga negara untuk memilih harus dilindungi.
Permintaan Jokowi pada Bawaslu
JAKARTA. Calon Presiden RI 2014-2019, Joko Widodo, meminta kepada Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) agar memprioritaskan pengawasan pada dua hal. Pertama pada kampanye hitam dan kedua mengenai ketidaknetralan oknum Bintara Perwira Desa (Babinsa) TNI AD. "Saya ingin menyampaikan sekali lagi agar kampanye hitam itu betul-betul diawasi, meresahkan rakyat. Mengenai (tabloid) obor rakyat betul-betuk dicari dan diperiksa. Menyesatkan itu," ujar Jokowi ujar diperiksa di Media Centre Bawaslu, Jakarta, Sabtu (7/6). Mengenai dugaan keterlibatan Babinsa, Jokowi menegaskan keterlibatan Babinsa bisa mempengaruhi pemilih. Oleh karena itu, hak warga negara untuk memilih harus dilindungi.