Permintaan Kawasan Industri Ramai, Simak Rekomendasi Saham Puradelta (DMAS)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelonggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarkat (PPKM) mendukung PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS) membukukan kinerja apik. Analis optimistis prospek bisnis DMAS cerah jika pemulihan ekonomi terus berlanjut,  maka permintaan kawasan industri bisa meningkat. 

Berdasarkan laporan keuangan kuartal III-2021, DMAS berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 634,64 miliar atau naik 109,8% year on year (yoy). Kenaikan tersebut diikuti oleh kenaikan pendapatan sebesar 99,58% yoy menjadi Rp 1,31 triliun. 

Segmen yang berkontribusi paling besar ke total pendapatan DMAS adalah segmen industri dengan porsi 87,5% atau senilai Rp 1,14 triliun.


Sementara, margin bersih juga berhasil naik menjadi 48,5% dari 46,2% di tahun lalu. 

Analis Jasa Utama Capital Sekuritas Cheryl Tanuwijaya mengatakan segmen industri paling kuat mendorong pertumbuhan pendapatan karena permintaan kawasan industri melonjak. Katalis positif datang dari pelonggaran level PPKM. 

"Aktivitas ekonomi berangsur meningkat sehingga permintaan kawasan industri naik," kata Cheryl, Senin (3/1). 

Baca Juga: Simak rekomendasi saham emiten-emiten yang menebar dividen interim ini

Meningkatnya penjualan di segmen industri juga mendatangkan berbagai macam tenant indutsri dari sektor otomotif, logistik hingga kesehatan. Cheryl melihat hadirnya tenant tersebut turut memberi pendapatan tambahan bagi DMAS. 

"Jika bisnis ekspansif maka semakin banyak tenant yang mengisi dan juga akan menambah pendapatan," kata Cheryl. 

Untuk prospek kinerja DMAS di 2022 berpotensi cerah. Cheryl menilai bisnis DMAS ke depan bisa terus berekspansi seiring permintaan kawasan industri yang naik. 

Namun, dengan catatan bila kondisi keuangan tidak lagi ditekan oleh adanya gelombang ketiga Covid-19 seperti pada Juni 2021. 

Andhika Suryadharma Analis RHB Sekuritas menulis dalam risetnya, prospek kinerja DMAS ke depan akan tersokong dari permintaan kawasan industri, terutama dari perusahaan data center. 

 
DMAS Chart by TradingView

Andhika melihat DMAS siap untuk menerima permintaan yang masuk diiringi kelengkapan fasilitas listrik dan serat optik. Jika dihitung-hitung, kawasan industri untuk data center memiliki rata-rata harga jual yang lebih tinggi daripada kawasan industri biasa. 

Cheryl mengamati harga saham DMAS sedang bergerak sideways. Senin (3/1), saham DMAS ditutup menguat 1,05% ke Rp 193. Dalam lima hari terakhir harga menguat terbatas 0,52%. Cheryl merekomendasikan buy on weakness saat Rp 178.  

Sementara, Andhika merekomendasikan beli dengan target harga Rp 290. Sedangkan, Victor Stefano Analis BRI Danareksa Sekuritas merekomendasikan beli dengan target harga Rp 250. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi