Permintaan kemasan selama pandemi Corona naik 10%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selama pandemi Corona bergulir, emiten kemasan kedapatan kenaikan permintaan. Tumbuhnya permintaan ini disebabkan tingginya penjualan makanan secara daring dan efek dibagikannya bantuan sosial (bansos) kepada masyarakat.

Direktur PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) Lukman Hakim menjelaskan, selama masa pandemi Corona terjadi kenaikan penjualan 5%-10% di segmen kemasan makanan dan minuman.

"Naiknya permintaan karena kebutuhan di masa pandemi orang lebih banyak di rumah jadi kemasan untuk makanan dan minuman jadi meningkat. Hal ini juga  didorong aktivitas online food delivery," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (21/8).


Baca Juga: Strategi PBID dalam meningkatkan Penjualan & Laba Bersih - PT Panca Budi Idaman Tbk

Sebagai informasi, penjualan kemasan plastik Panca Budi Idaman menyasar pelaku usaha UMKM. Saat ini, PBID memiliki lebih dari 10.000 pelanggan toko-toko tradisional di berbagai wilayah Indonesia.

Melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, sepanjang semester pertama tahun ini, segmen usaha penjualan plastik kemasan tercatat menyumbang penjualan sebesar Rp 1,18 triliun atau setara dengan 63,65% dari total penjualan konsolidasi PBID paruh pertama tahun ini.

Adapun di masa adaptasi kebiasaan baru, Lukman memproyeksikan pertumbuhan permintaan kemasan tidak berbeda seperti di masa pandemi. Dia memprediksi kenaikan permintaan di kisaran 5%-10%.

Produsen kemasan lainnya, PT  Yanaprima Hastapersada Tbk (YPAS) juga mengalami kenaikan permintaan selama pandemi Corona. Adapun kemasan yang lebih banyak diminati adalah produk kemasan untuk industri yakni karung beras, gula, dan tepung,

Direktur Yanaprima Hastapersada Rinawati Dinata menjelaskan, terjadi kenaikan permintaan karena banyak bantuan sosial (bansos) yang dibagikan selama pandemi Corona. Tercatat permintaan untuk pasar karung industri tumbuh 10%.

Adanya kenaikan permintaan di segmen karung industri, membuat YPAS harus mengalihkan kapasitas produksi kantong semen ke pasar karung industri. Rinciannya kapasitas kantong semen untuk memproduksi karung beras 5 kilogram (kg) atau 10 kg, karung gula, dan karung tepung.

Baca Juga: Penjualan turun, laba Panca Budi Idaman (PBID) melonjak 30,7% di semester I 2020

"Dengan menyasar ke pasar industri dan pasar bebas  YPAS akan mengoptimalkan utilisasi pabrik yang setidaknya bisa mencapai 75%," jelasnya kepada Kontan.co.id, pekan lalu.

Di paruh kedua tahun ini, YPAS akan mengalokasikan belanja modal untuk membeli sejumlah mesin, yakni dua unit cutting sewing, satu unit foulding tape, 20 unit mesin sewing jumbo, dan dua unit ultrasonic sewing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto