KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pasca pemberlakuan tarif bea masuk untuk keramik impor, produsen keramik lokal mulai merasakan dampak yang positif. Paling tidak hal tersebut tercermin dari perolehan bisnis PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) sampai akhir tahun kemarin. Mengulik laporan keuangan tahun 2018, revenue perseroan bertumbuh 29,8% year on year (yoy) menjadi Rp 274 miliar, dimana pada tahun sebelumnya hanya Rp 211 miliar. "Dampak safeguard sudah mulai terasa, maka pemintaan pun mulai naik," ujar Juli Berliana, Direktur PT CAKK kepada Kontan.co.id, Jumat (29/3). Sementara itu dari segi beban pokok penjualan, kenaikan yang terjadi kisaran 22% dari Rp 192 miliar di 2017 menjadi Rp 235 miliar di 2018. Namun demikian, laba kotor selama 2018 masih tercatat besar sebanyak Rp 39 miliar atau tumbuh lebih dari 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya Rp 19 miliar.
Permintaan keramik CAKK terdorong safeguard
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Pasca pemberlakuan tarif bea masuk untuk keramik impor, produsen keramik lokal mulai merasakan dampak yang positif. Paling tidak hal tersebut tercermin dari perolehan bisnis PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk (CAKK) sampai akhir tahun kemarin. Mengulik laporan keuangan tahun 2018, revenue perseroan bertumbuh 29,8% year on year (yoy) menjadi Rp 274 miliar, dimana pada tahun sebelumnya hanya Rp 211 miliar. "Dampak safeguard sudah mulai terasa, maka pemintaan pun mulai naik," ujar Juli Berliana, Direktur PT CAKK kepada Kontan.co.id, Jumat (29/3). Sementara itu dari segi beban pokok penjualan, kenaikan yang terjadi kisaran 22% dari Rp 192 miliar di 2017 menjadi Rp 235 miliar di 2018. Namun demikian, laba kotor selama 2018 masih tercatat besar sebanyak Rp 39 miliar atau tumbuh lebih dari 2 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya Rp 19 miliar.