KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persebaran virus corona yang semakin masif memberikan dampak besar pada berbagai sektor industri. Termasuk industri teknologi di berbagai belahan dunia. Sejumlah vendor besar seperti Samsung dan Apple sampai-sampai harus menutup pabrik mereka karena adanya wabah corona. Kabar terakhir, satu karyawan Samsung terinfeksi virus ini dan perusahaan asal Korea Selatan tersebut harus menutup sementara pabriknya. Meski banyak dampak negatif yang ditimbulkan oleh virus corona, ternyata wabah ini jutru membuat permintaan komputer tablet di China semakin meningkat. Baca Juga: Bursa Asia jatuh mengikuti jejak Wall Street karena kekhawatiran virus corona
Bagaimana bisa? Hal ini berawal dari kebijakan pemerintah China yang melarang warganya di sejumlah wilayah untuk keluar rumah. Kebijakan ini dikeluarkan agar persebaran virus corona semakin dipersempit. Kebijakan itulah yang memicu kenaikan jumlah permintaan komputer tablet di Negeri Tirai Bambu. Sebab, para pekerja dan pelajar di sana terpaksa melakukan kegiatan sehari-hari secara online. Meningkatnya permintaan komputer tablet di China, dimanfaatkan oleh pedagang di e-commerce untuk menaikkan harga. Saat ini aktivitas jual beli lewat e-commerce menjadi pilihan yang paling memungkinkan, karena toko fisik masih belum bisa beroperasi. Sebagai contoh, harga perangkat iPad 32 GB dan 128 GB berukuran 10,2 inci dibanderol dengan harga 2.499 yuan (Rp 4,9 juta) dan 3.099 yuan (Rp 6,1 juta). Harga ini lebih tinggi 200 yuan dari harga resmi di toko fisik Apple. Namun, meski permintaan komputer tablet tengah meningkat, jumlah produksinya justru kian terbatas. Sejumlah sumber mengatakan bahwa para vendor perakit tablet (ODM) kekurangan bahan baku dan tenaga kerja karena persebaran virus corona ini.