Permintaan Korsel bisa hangatkan harga batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam jangka panjang, prospek komoditas batubara di pasar Asia tetap optimis. China boleh saja memberi sinyal kurangi impor, tapi Korea Selatan terlihat mulai mendorong belanja batubara untuk pembangkit listrik di tahun 2018.

Mengutip pemberitaan Reuters, Korea East West Power Co Ltd (EWP) mengumumkan, lima pembangkit listrik nasional milik Korea Selatan berencana akan membeli 1.075 juta ton batubara untuk pengiriman 2018.

Lebih detailnya lagi, salah satu perusahaan tersebut adalah Korea Southern Power Co Ltd (KOSPO) berencana membeli 480.000 ton batubara dengan nilai kalori rendah untuk pengiriman Januari-Maret.


Analis Central Capital Futures Wahyu Tribowo Laksono menjelaskan minat batubara negara ini bersumber dari ditutupnya sejumlah reaktor nuklir di Korea Selatan untuk alasan pemeliharaan. Terbaru, reaktor Hanul no.3 di Gyeongju, Korea Selatan ditutup dan menjadi reaktor ke-10 yang offline.

"Artinya Korea akan berburu mencari suplai baru sumber listrik, dan efeknya bisa ke batubara karena itu opsi mudah yang tersisa," jelasnya kepada Kontan.co.id.

Harga batubara Newcastle untuk kontrak pengiriman Januari 2018 di Bursa ICE pada perdagangan Selasa (5/12) berada di level US$ 95,50 per metrik ton atau koreksi 0,93% dari hari sebelumnya

Untuk pergerakan teknikal besok mengacu batubara Newcastle untuk kontrak pengiriman Januari 2018 di Bursa ICE, Wahyu melihat potensi bullish yang terlihat dari indikator moving average (MA) memberikan sinyal bullish formation di mana garis MA 50 bergerak diatas MA 100 dan MA 200. Indikator relative strength index di level 86 dan indikator stochastic di level 55,71.

Untuk esok, Rabu (7/12), dia perkirakan harga akan berada di rentang US$ 94,50 - US$ 96,60.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia