Permintaan kredit menengah masih lemah di awal tahun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Maybank Indonesia Tbk mengatakan bahwa permintaan kredit di segmen menengah masih lemah. Hal ini menyebabkan pertumbuhan kredit masih belum kencang.

Selain itu, Taswin Zakaria, Presiden Direktur Maybank Indonesia bilang sektor kredit ini juga sarat kompetisi. "Secara NPL masih berada pada tingkat normal," kata Taswin kepada Kontan.co.id, Rabu (30/5).

Agar risiko kredit terkendali bank sudah menyiapkan strategi terkait penyaluran kredit segmen menengah. Menurut Taswin, untuk kredit menengah, Maybank akan fokus pada sektor ekonomi masih masih tumbuh dan penyalurannya dengan menggunakan community value chain.

Pertumbuhan kredit menengah pada kuartal I-2018 melambat. Hal ini bisa dilihat dari statisik perbankan yang diterbitkan Bank Indonesia (23/5). Berdasarkan data ini, pertumbuhan kredit menengah atau yang mempunyai plafon antara Rp 500 juta-Rp 5 miliar pada kuartal I-2018 mencapai 5,68% secara tahunan atau year on year (yoy).

Realisasi kredit menengah di kuartal I-2018 sebesar Rp 425,4 triliun. Pertumbuhan kredit menengah ini melambat dibandingkan periode sama 2017 yang mencapai 9,52% yoy. Seiring perlambatan kredit, rasio kredit bermasalah (NPL) menengah juga paling tinggi dibandingkan kredit mikro dan kecil. NPL kredit menengah kuartal I-2018 mencapai 5,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sofyan Hidayat