KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang terjadi secara global ikut melumpuhkan permintaan kredit valas bank di Tanah Air. Sebaliknya, simpanan dalam bentuk valas justru melonjak cukup tinggi. Alhasil kini bank memiliki likuiditas valas yang longgar. “Permintaan kredit valas belum kembali seperti sebelum pandemi. Di sisi lain, bank juga cukup hati-hati memberikan kredit valas sehingga kini likuiditas valas memang cenderung banyak di bank,” kata Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk (BNLI) Darwin Wibowo kepada Kontan.co.id, Rabu (29/9). Sampai akhir semester I-2020, bank yang baru dicaplok Bangkok Bank ini tercatat telah menyalurkan kredit valas Rp 12,87 triliun, merosot 6,61% (ytd) dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 13,79 triliun.
Permintaan kredit minim, likuiditas valas bank melimpah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi yang terjadi secara global ikut melumpuhkan permintaan kredit valas bank di Tanah Air. Sebaliknya, simpanan dalam bentuk valas justru melonjak cukup tinggi. Alhasil kini bank memiliki likuiditas valas yang longgar. “Permintaan kredit valas belum kembali seperti sebelum pandemi. Di sisi lain, bank juga cukup hati-hati memberikan kredit valas sehingga kini likuiditas valas memang cenderung banyak di bank,” kata Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk (BNLI) Darwin Wibowo kepada Kontan.co.id, Rabu (29/9). Sampai akhir semester I-2020, bank yang baru dicaplok Bangkok Bank ini tercatat telah menyalurkan kredit valas Rp 12,87 triliun, merosot 6,61% (ytd) dibandingkan akhir tahun lalu senilai Rp 13,79 triliun.