Permintaan kredit perbankan diprediksi akan terus naik, ini pendorongnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meyakini permintaan kredit akan terus meningkat dalam beberapa waktu ke depan.

"Pertumbuhan kredit akan lebih tinggi, dari sisi penawaran kredit karena likuiditas bank sangat longgar, suku bunga rendah, serta kebijakan makroprudensial BI sangatlah longgar," papar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam paparan virtual pada Kamis (18/11).

Ia menyatakan persoalan yang ada hanya di persepsi risiko penyaluran kredit. Namun, ia yakin persepsi risiko ini akan terus menurun seiring pemulihan ekonomi. "Dari sisi permintaan kredit merupakan faktor dominan yang memengaruhi permintaan kredit. Ke depan, faktor permintaan kredit akan semakin membaik sehingga mendorong pertumbuhan kredit," katanya.


Sebab bank sentral melihat peningkatan mobilitas masyarakat akan membuka sektor ekonomi. Baik sektor berorientasi ekspor maupun sektor berorientasi domestik.

Baca Juga: Permintaan naik, kredit perbankan tumbuh 3,24% pada Oktober

Selain itu, sektor konsumsi terus menggeliat khususnya segmen masyarakat menengah ke atas. Segmen ini tidak akan dipengaruhi oleh pendapatan, namun lebih kepada kemampuan dan kesempatan melakukan konsumsi karena pembatasan. 

"Faktor berikutnya, ekspektasi dan prospek bisnis dari dunia usaha. Dengan kenaikan aktivitas ekonomi maka ekspektasi dan prospek bisnis akan meningkat," katanya.

Perry menyebut fungsi Intermediasi perbankan melanjutkan pertumbuhan positif yaitu sebesar 3,24% year on year (yoy) pada Oktober 2021. Kinerja kredit ini  didorong dengan  baik oleh permintaan dan penawaran.

"Permintaan kredit membaik sejalan dengan meningkatnya aktivitas dunia usaha dan konsumsi sejalan dengan melonggarnya aktivitas masyarakat. Dari sisi penawaran, standar penyaluran kredit oleh perbankan melonggar seiring dengan menurunnya persepsi risiko," jelasnya.

Baca Juga: Terapkan BI-Fast, Bank Woori siapkan infrastruktur pendukung

Ia mengatakan seluruh kelompok penggunaan kredit telah tumbuh positif, terutama Kredit Konsumsi dan Kredit Modal Kerja. Di sektor konsumsi, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus mencatat pertumbuhan tertinggi, yaitu sebesar 8,87% (yoy). Sementara itu, pertumbuhan kredit UMKM meningkat menjadi sebesar 3,04% (yoy).

"Hal ini menunjukkan berlanjutnya perbaikan di sektor riil dan dunia usaha, khususnya UMKM. Bank Indonesia akan terus melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif serta sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas lainnya di sektor keuangan untuk mendorong peningkatan kredit perbankan," pungkasnya.

Selanjutnya: Perbankan syariah targetkan pembiayaan tumbuh dua digit di tahun depan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi