KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah membatasi pemasaran produk kredit tanpa agunan (KTA) saat puncak pandemi virus corona (Covid-19) beberapa waktu lalu, kini sejumlah perbankan mulai berani bergerak. Selain karena pandemi Covid-19 yang mereda, ternyata permintaan terhadap KTA juga mulai tumbuh perlahan, lantaran bank juga masih sangat selektif menyalurkan produk ini. “Permintaan sudah mulai ada, terutama dari nasabah existing, namun memang belum sebanyak sebelum pandemi, sehingga pertumbuhan keseluruhan masih negatif,” kata DIrektur Bisnis Konsumer PT Bank CIMB NIaga Tbk (BNGA) Lani Darmawan kepada Rabu (11/11). Segmen KTA juga sejatinya menjadi pemberat pertumbuhan kredit yang tercatat masih tumbuh 4,1% (yoy) menjadi Rp 54,82 triliun sampai akhir September 2020. Diperinci, KPR, dan KKB jadi penopang pertumbahan masing-masing7,9% (yoy), dan 7,0% (yoy). Sedangkan KTA negatif 10,2% (yoy), dan kartu kredit 4,4% (yoy).
Permintaan KTA perbankan mulai bergairah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah membatasi pemasaran produk kredit tanpa agunan (KTA) saat puncak pandemi virus corona (Covid-19) beberapa waktu lalu, kini sejumlah perbankan mulai berani bergerak. Selain karena pandemi Covid-19 yang mereda, ternyata permintaan terhadap KTA juga mulai tumbuh perlahan, lantaran bank juga masih sangat selektif menyalurkan produk ini. “Permintaan sudah mulai ada, terutama dari nasabah existing, namun memang belum sebanyak sebelum pandemi, sehingga pertumbuhan keseluruhan masih negatif,” kata DIrektur Bisnis Konsumer PT Bank CIMB NIaga Tbk (BNGA) Lani Darmawan kepada Rabu (11/11). Segmen KTA juga sejatinya menjadi pemberat pertumbuhan kredit yang tercatat masih tumbuh 4,1% (yoy) menjadi Rp 54,82 triliun sampai akhir September 2020. Diperinci, KPR, dan KKB jadi penopang pertumbahan masing-masing7,9% (yoy), dan 7,0% (yoy). Sedangkan KTA negatif 10,2% (yoy), dan kartu kredit 4,4% (yoy).