SEOUL. S-LCD, produsen televisi layar datar yang merupakan perusahaan patungan antara Sony Corp dan Samsung Electronic bakal mengurangi modal hingga US$ 555 juta. Hal ini merupakan buntut upaya Sony yang tengah berjuang pulih dari kerugian berbisnis TV dan Samsung yang mulai beralih ke bisnis layar baru. Akhir-akhir ini, permintaan TV berbasis liquid crystal display (LCD) mulai menurun. Analis menilai, industri TV LCD sudah mencapai puncaknya tahun lalu dengan akumulasi pendapatan mencapai US$ 100 miliar. Tahun ini, permintaan produk sejenis diperkirakan akan turun antara 3%-4%. Selera konsumen di negara-negara maju mulai bergeser ke jenis TV tabung layar datar. S-LCD, yang memasok panel untuk Samsung dan Sony, mengatakan langkah itu bertujuan untuk meningkatkan struktur modal. Perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki 50%-50% ini pertama kali memangkas modal setelah sebelumnya sempat menaikkan modal hingga tiga kali lipat menjadi 3,9 triliun won. Pada awal berdiri tahun 2004, modal awal perusahaan hanya sebesar 1,26 triliun won.
Permintaan LCD melambat, perusahaan patungan Sony dan Samsung pangkas modal
SEOUL. S-LCD, produsen televisi layar datar yang merupakan perusahaan patungan antara Sony Corp dan Samsung Electronic bakal mengurangi modal hingga US$ 555 juta. Hal ini merupakan buntut upaya Sony yang tengah berjuang pulih dari kerugian berbisnis TV dan Samsung yang mulai beralih ke bisnis layar baru. Akhir-akhir ini, permintaan TV berbasis liquid crystal display (LCD) mulai menurun. Analis menilai, industri TV LCD sudah mencapai puncaknya tahun lalu dengan akumulasi pendapatan mencapai US$ 100 miliar. Tahun ini, permintaan produk sejenis diperkirakan akan turun antara 3%-4%. Selera konsumen di negara-negara maju mulai bergeser ke jenis TV tabung layar datar. S-LCD, yang memasok panel untuk Samsung dan Sony, mengatakan langkah itu bertujuan untuk meningkatkan struktur modal. Perusahaan patungan yang sahamnya dimiliki 50%-50% ini pertama kali memangkas modal setelah sebelumnya sempat menaikkan modal hingga tiga kali lipat menjadi 3,9 triliun won. Pada awal berdiri tahun 2004, modal awal perusahaan hanya sebesar 1,26 triliun won.