Permintaan lelang Sukuk diprediksi capai Rp 15 T



JAKARTA. Lelang surat berharga syariah negara (SBSN) atau sukuk, Selasa (19/4) diprediksi akan ramai peminat. Head of Fixed Income Indomitra Securities Maximilianus Nico Demus memperkirakan total permintaan mencapai Rp 10 triliun hingga Rp 15 triliun atau di atas target indikatif yang ditetapkan sebesar Rp 4 triliun.

Membanjirnya peminat diprediksi oleh banyaknya lembaga keuangan non bank (LKNB) yang ingin masuk ke pasar obligasi melalui lelang. "Pelaku pasar dan investor khususnya lembaga keuangan non bank akan masuk karena sukuk memiliki tingkat volatilitas yang rendah," ujar Nico, Kamis (14/4).

Selain itu, yield sukuk saat ini masih sangat menarik apabila dibandingkan dengan obligasi konvensional. Demikian juga dengan kupon sukuk yang cukup besar.


Nico memperkirakan investor akan menyerbu ke seri PBS, seperti PBS006, PBS0011, dan PBS0012. "Pemerintah akan mengambil lebih dari target yang ditetapkan karena yield saat ini cukup rendah sehingga dapat masuk lebih banyak guna memenuhi kebutuhan utangnya," ujar Nico.

Dalam lelang ini, pemerintah akan menawarkan lima seri. Yakni SPN-S 06102016 (reopening) berjangka waktu enam bulan dan akan jatuh tempo 6 Oktober 2016. Seri ini menggunakan underlying asset barang milik negara (BMN) berupa tanah dan bangunan.

Kemudian, tiga seri project based sukuk (PBS) antara lain PBS006 (reopening) yang akan jatuh tempo 15 September 2020. Seri ini menawarkan imbalan 8,25%. Seri PBS009 (reopening) akan jatuh tempo 25 Januari 2018 dengan imbalan 7,75%.

Lalu, seri PBS011 yang akan jatuh tempo 15 Agustus 2023 dengan imbalan 8,75%. Serta seri PBS012 yang akan jatuh tempo 15 November 2031 dengan imbalan 8,87%. Keempat seri PBS menggunakan underlying asset proyek atau kegiatan dalam anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto