KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jelang penutupan tahun 2020, prospek lelang Surat Utang Negara (SUN) pekan depan diyakini masih akan menarik dan diminati oleh pelaku pasar, termasuk bagi investor asing. Director and Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Asset Management Ezra Nazula meyakini lelang SUN pekan depan masih akan disambut positif pasar. Hal ini didukung oleh hasil pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang berhasil dimenangkan Joe Biden. Sebagai informasi, Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) kembali meluncurkan Lelang SUN di Selasa (17/11).
Baca Juga: Penjualan sukuk tabungan ST007 mencapai Rp 1,62 triliun hingga Sabtu (14/11) sore Adapun target serapan yang dipasang masih sama dengan lelang-lelang sebelumnya, yakni indikatif Rp 20 triliun dan maksimal mencapai Rp 40 triliun. Tujuan lelang yakni untuk penanganan pandemi Covid-19 ataupun menghadapi ancaman yang membahayakan perekonomian nasional dan stabilitas sistem keuangan. Sebanyak tujuh seri ditawarkan pemerintah pada lelang Selasa (17/11) diantaranya SPN03210218 (new issuance), SPN12210812 (reopening), FR0086 (reopening), FR0087 (reopening), FR0080 (reopening), FR0083 (reopening) dan FR0076 (reopening) melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI). "Kami tetap perkirakan demand lelang pekan depan akan bagus dan di atas lelang sebelumnya. Mengingat, kondisi global yang lebih suportif setelah pemilu AS," kata Ezra kepada Kontan, Minggu (15/11). Sebagai informasi, pada lelang SUN sebelumnya (3/11) DJPPR berhasil mencatat total penawaran yang masuk Rp 66,27 triliun. Dimana, sebanyak Rp 29,5 triliun berhasil diserap pemerintah.