KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) di awal tahun belum sesuai harapan. Adapun permintaan kredit di pasar yang lesu disinyalir menjadi penyebab pertumbuhan bisnis bank yang cenderung stagnan. Tercatat hingga April 2018, pertumbuhan kredit Bank Dinar hanya tumbuh 0,80% year on year (yoy) menjadi Rp 1,32 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 1,30 triliun. Namun, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 9,57% menjadi Rp 1,70 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 1,56 triliun. Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar menjelaskan, pihaknya masih dalam tahap konsolidasi. Ditambah lagi, permintaan akan kredit masih lemah hingga April 2018. Akibatnya, likuiditas berlimpah karena DPK atau dana simpanan nasabah di bank tumbuh di atas kredit.
Permintaan lesu, pertumbuhan kredit Bank Dinar belum bersinar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) di awal tahun belum sesuai harapan. Adapun permintaan kredit di pasar yang lesu disinyalir menjadi penyebab pertumbuhan bisnis bank yang cenderung stagnan. Tercatat hingga April 2018, pertumbuhan kredit Bank Dinar hanya tumbuh 0,80% year on year (yoy) menjadi Rp 1,32 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 1,30 triliun. Namun, dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 9,57% menjadi Rp 1,70 triliun dari tahun lalu sebesar Rp 1,56 triliun. Hendra Lie, Direktur Utama Bank Dinar menjelaskan, pihaknya masih dalam tahap konsolidasi. Ditambah lagi, permintaan akan kredit masih lemah hingga April 2018. Akibatnya, likuiditas berlimpah karena DPK atau dana simpanan nasabah di bank tumbuh di atas kredit.