Permintaan masih lemah, inflasi inti pada Januari terendah sejak 2004



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat inflasi inti pada bulan Januari 2021 sebesar 1,56% yoy, turun tipis dari inflasi inti Desember 2020 yang sebesar 1,60% yoy. 

Kepala BPS Suhariyanto menyebut, inflasi inti pada Januari 2021 ini bahkan yang terendah sejak inflasi inti dihitung, atau terendah sejak tahun 2004. 

“Inflasi inti secara tahunan mengalami perlambatan yang menandakan bahwa permintaan domestik masih lemah,” ujar Suhariyanto, Senin (1/2) via video conference. 


Kemudian, selain komponen inti, komponen harga bergejolak atau volatile price pada Januari 2021 tercatat 2,82% yoy atau bila secara bulanan mengalami inflasi 0,19% mom. 

Baca Juga: BPS catat inflasi Januari 0,26%, dipicu kenaikan harga cabai rawit, tahu dan tempe

Komoditas yang memberi andil pada inflasi dalam kelompok ini adalah cabai rawit, ikan segar, tempe, tahu, dan daging ayam ras. Namun, ada juga komoditas yang mengalami penurunan harga seperti telur ayam ras dan bawang merah. 

Komponen harga diatur pemerintah atau administered prices terpantau mengalami inflasi 0,34% yoy dan bila secara bulanan, malah mengalami deflasi sebesar 0,03%. 

Komoditas di dalam kelompok tersebut yang mengalami inflasi adalah tarif jalan tol dengan sumbangan pada inflasi umum sebesar 0,02% dan harga rokok kretek filter dengan sumbangan 0,01%. Sementara yang mengalami penurunan harga adalah tarif angkutan udara. 

Dengan demikian, inflasi umum di sepanjang bulan Januari 2021 tercatat sebesar 0,26% mom. Bila dihitung secara tahunan, inflasi bergerak di 1,55% yoy. 

Selanjutnya: Inflasi Januari 2021 tercatat 0,26%, dibayangi tingginya kasus Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi