Permintaan masih tinggi, perbankan optimistis kredit multiguna moncer



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Meskipun telah menurunkan bunga acuan 25 basis poin (bps), Bank Indonesia dalam dalam Survei Perbankan memprediksi tingkat suku bunga kredit konsumsi di semua jenis justru meningkat pada kuartal III-2019. Salah satunya adalah kredit multiguna yang naik paling tinggi yakni 37 bps dari 12,37% pada kuartal II-2019 menjadi 12,74% di kuartal III-2019.

Meskipun bunga diprediksi meningkat, Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA) Lani Darmawan masih optimistis kredit multiguna di semester II-2019 bisa tumbuh signifikan. Sebab, sepanjang semester I-2019 lalu, segmen kredit ini tumbuh signifikan.

“Pada semester I-2019 KPR kami tumbuh 14%. Sementara 30% pengajuan KPR kami berasal dari multiguna yang juga tumbuh di kisaran 12%-14%,” kata Lani kepada Kontan.co.id pekan lalu.


Lani menambahkan, pendapatan bunga bersih dari segmen multiguna di CIMB Niaga sejatinya memang baik. Meskipun ia berharap pada semester dua nanti, biaya dana (cost of fund) bisa ditekan guna mengantisipasi kenaikan bunga kredit multiguna.

Hingga Mei 2019 CIMB Niaga telah meraih pendapatan bunga bersih Rp 5,01 triliun. Meningkat 6,59% (yoy) dibandingkan Mei 2018 senilai Rp 4,70 triliun. Sementara penyaluran kreditnya mencapai Rp 188,03 triliun, tumbuh 5,32% (yoy) dibandingkan Mei 2018 sebesar Rp 178,53 triliun.

Direktur Keuangan PT Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra juga optimistis kredit multiguna yang disalurkan Bank Sampoerna bisa tumbuh double digit hingga akhir tahun.

Apalagi Bank Sampoerna juga memiliki platfom kredit multiguna secara daring yang dapat diakses melalui laman PDaja.com. Platform tersebut memberikan kemudahan dan kecepatan pengajuan kredit bagi para debiturnya. Apalagi bunga yang ditawarkan pun datar (flat).

“Tren pengajuan dari PDaja.com menunjukan kenaikan yang signifikan, meskipun nilainya masih kecil. Sepanjang semester satu lalu, kami telah menyalurkan kredit multiguna lebih dari Rp 1 triliun,” katanya kepada Kontan.co.id.

Nah meskipun diprediksi meningkat, Henky bilang Bank Sampoerna juga tak berencana meningkatkan bunga pinjamannya, termasuk di segmen multiguna. Sebab menurutnya, bunga acuan justru cenderung menurun ke depannya.

Sementara General Manager Product Management Division PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Donny Bima Herjuno sedikit pesimistis. Sebab, sepanjang separuh awal 2019, penyaluran kredit multiguna yang berbasiskan agunan properti oleh bank berlogo 46 ini terbilang mini.

“Pertumbuhannya sedikit melambat dibandingkan tahun sebelumnya, dikarenakan KPR dengan tujuan pembelian properti lebih mendominasi daripada kredit multiguna. Pada semester satu pun nilainya mencapai Rp 2 triliun,” katanya kepada Kontan.co.id.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi