JAKARTA. Tingginya permintaan lada membuat harga lada terus naik. Saat ini, harga lada hitam di tingkat petani sekitar Rp 80.000 per kilogram (kg). Harga lada ini sudah naik sebesar 23% ketimbang tahun lalu yang rata-rata masih sekitar Rp 65.000 per kg. Lukito, Ketua Kelompok Tani Sido Rukun, Lampung Timur mengatakan, lantaran permintaan cukup tinggi, pada awal 2014 harga lada sempat melonjak ke kisaran Rp 90.000 per kg. "Budidaya tanaman lada masih sangat menguntungkan bagi petani," katanya belum lama ini. Menurutnya, bila dibandingkan dengan tanaman sawit atau karet, biaya produksi lada relatif lebih murah. Lukito bilang, biaya produksi lada hanya sekitar 20% dari harga jualnya. Karena faktor inilah, kata Lukito, saat ini tanaman lada masih menjadi primadona petani di Lampung.
Meski biaya produksi relatif rendah, namun produksi lada sangat tergantung pada kondisi cuaca. Bila curah hujan tinggi, produktivitas lada bisa menurun dan rawan terserang hama penyakit. Maklum, tanaman lada hanya dipanen sekali setahun, yakni sekitar Agustus. Bila musim kemarau berlangsung lebih dari enam bulan, Lukito bilang, panen lada bisa meningkat. Catatan saja, tahun ini Kementerian Pertanian menargetkan produksi lada sekitar 89.000 ton. Sebagian besar lada ini dihasilkan dari dua sentra produksi lada di Bangka dan Lampung.