dalam beberapa hari ke depan, warga Thionghoa bersuka cita merayakan tahun baru China. Tidak hanya masyarakat Tionghoa, para pengusaha lampion pun ikut bersemangat menyambut tahun baru ini. Terang saja, setiap kali tahun baru Imlek tiba, para produsen dan penjual lampion kerap memanen untung berlipat. Agus Neo misalnya, pria asal Malang ini sudah menjadi produsen lampion sejak tahun 1998. Dia mengaku sudah mendapatkan pesanan puluhan ribu lampion berbagai model dan ukuran untuk menyambut tahun baru Imlek bulan ini. Merek dagang yang dia beri nama Kampoeng Lampion ini, diproduksi di Jalan Juanda, Kota Malang, Jawa Timur. Pesanan mulai ramai datang sejak tiga bulan lalu. Dia mengaku memproduksi sekitar 10.000 lampion dalam tiga bulan ini untuk memenuhi permintaan yang datang. "Jumlah produksi meningkat berkali-kali lipat dari kapasitas produksi di bulan-bulan biasa yang hanya memproduksi sekitar 1.000 lampion per bulan," ujar Agus.
Permintaan membubung, pengusaha lampion girang
dalam beberapa hari ke depan, warga Thionghoa bersuka cita merayakan tahun baru China. Tidak hanya masyarakat Tionghoa, para pengusaha lampion pun ikut bersemangat menyambut tahun baru ini. Terang saja, setiap kali tahun baru Imlek tiba, para produsen dan penjual lampion kerap memanen untung berlipat. Agus Neo misalnya, pria asal Malang ini sudah menjadi produsen lampion sejak tahun 1998. Dia mengaku sudah mendapatkan pesanan puluhan ribu lampion berbagai model dan ukuran untuk menyambut tahun baru Imlek bulan ini. Merek dagang yang dia beri nama Kampoeng Lampion ini, diproduksi di Jalan Juanda, Kota Malang, Jawa Timur. Pesanan mulai ramai datang sejak tiga bulan lalu. Dia mengaku memproduksi sekitar 10.000 lampion dalam tiga bulan ini untuk memenuhi permintaan yang datang. "Jumlah produksi meningkat berkali-kali lipat dari kapasitas produksi di bulan-bulan biasa yang hanya memproduksi sekitar 1.000 lampion per bulan," ujar Agus.