Permintaan meningkat, harga CPO berhasil terkerek



JAKARTA. Harga minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) kembali menorehkan kenaikan (rebound) terbesar sejak kejatuhan bulan Agustus. Rebound dipicu kenaikan permintaan global.

Mengutip Bloomberg, Jumat (3/10) pukul 15.00 WIB, harga CPO pengiriman bulan Desember 2014 di Malaysia Derivatives Exchange (MDEX) di RM 2.153 per ton. Harga tersebut naik 0,32% dibanding hari sebelumnya. Namun, dalam sepekan, harga CPO masih tergerus 1,1%. Harga CPO sempat terjun 2,2% pada 29 Agustus 2014. Ini merupakan penurunan terbesar untuk kontrak teraktif.

"Permintaan dari India datang secara konsisten. Permintaan dan minat beli terus berdatangan bahkan untuk November. Melonjaknya permintaan dipicu adanya festival bulan ini," jelas Vijay Mehta, Direktur Commodity Links Pte, seperti dikutip Bloomberg. Dia mengatakan, permintaan musiman dari Afrika meningkat pesat sebelum Natal. Data SGS Malaysia menyebutkan, pengiriman CPO untuk Afrika Tengah tumbuh 137% sepanjang September. Sementara periode sama, pengiriman ke India naik 19,5%.


Zulfirman Basir, Senior Research and Analyst PT Monex Investindo Futures menilai, CPO beranjak naik pasca kejatuhan dalam dua hari belakangan. Selain itu, harga CPO didukung penghapusan pajak ekspor Indonesia dan Malaysia. Ini berpeluang meningkatkan ekspor CPO. Namun, penghapusan pajak ekspor ini hanya berlaku sampai Oktober. Apabila pajak ekspor berlaku di November maka harga CPO bisa tergerus.

Zulfirman menambahkan, sentimen negatif juga masih membayangi harga CPO. Hasil sektor jasa China September tercatat di 54. Angka ini lebih rendah dibanding periode sebelumnya 54,4. Perlambatan ekonomi China ini menimbulkan kekhawatiran outlook permintaan CPO dari China.

Dian Agustina, Analis MNC Securities mengatakan, kenaikan harga CPO disebabkan penguatan harga kedelai. "Outlook CPO pada kuartal III-2014 hingga akhir tahun masih di level ini," ujar Dian.

Secara teknikal, Zulfirman melihat, pergerakan CPO cukup mixed. Harga bergerak diantara moving average 50 dan 100. MACD di area positif namun bergerak mendatar. Stochastic di level 58% dan bergerak turun. Sementara RSI menetap di 56% dengan pergerakan naik.

Zulfirman memprediksikan, harga CPO sepekan ke depan akan RM 2.100-RM 2.220 per ton. Dian memproyeksikan di RM 2.100-RM 2.200 per ton. Hingga akhir tahun, Dian memproyeksikan, di RM 2.200-RM 2.300 per ton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana