Permintaan meningkat, harga jagung terus mumbul



TOKYO. Harga jagung menghadapi peningkatan bulanan terbesarnya sejak Juni 2008 karena ditengarai permintaan akan melampaui suplai jagung AS. Harga jagung untuk pengiriman Desember di Chicago turun 0,3%; mengikis peningkatan selama sebulan ini yang mencapaio 16%. Kontrak yang paling aktif diperdagangkan ini menghadapi peningkatan bulanan yang ke-lima. "Secara fundamental, harga jagung akan bullish setelah pemerintah AS memangkas prediksi panenan jagungnya," kata Hiroyuki Kikukawa, GM of Research IDO Securities Co. di Tokyo. Harga jagung juga ditopang oleh prediksi China yang akan mengimpor jagung dan kedelai dalam volume yang lebih besar. Menurut International Grains Council, produksi jagung dunia per Juni 2011 akan lebih rendah dari yang diprediksikan bulan lalu karena berkurangnya hasil panenan jagung di AS. Dengan menyusutnya hasil panenan, maka persediaan jagung pun akan lebih kecil dari yang diprediksikan semula. Produksi jagung global kemungkinan akan mencapai 814 juta metrik ton; atau turun 1,2% dari prediksi bulan lalu yang menghitung 824 juta metrik ton. Sementara itu, produksi jagung di AS, negara pengembang sekaligus eksportir jagung terbesar di dunia, akan mencapai 323 juta ton; turun 3,3% dari perkiraan bulan September. Cuaca panas yang menyapu AS pada bulan Agustus lalu telah menyusutkan produksi jagung. Persediaan jagung dunia kemungkinan akan mencapai 125 juta ton pada akhir tahun panenan per 30 Juni; atau 6% lebih rendah dari yang diprediksikan bulan lalu. Permintaan jagung dunia kemungkinan akan melampui produksi sebesar 3,2%; sehingga akan mengurangi persediaan jagung di tahun berikutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: