Permintaan meningkat, harga semakin menanjak



Peningkatan permintaan kendaraan offroad tak cuma terjadi di segmen kendaraan baru. Di pasar kendaraan bekas pun, permintaan mobil offroad terus meningkat.

Malahan, permintaan mobil offroad bekas lebih tinggi daripada mobil baru. Di sisi lain, suplai kendaraan offroad bekas masih minim. Tak heran, harga kendaraan offroad bekas pun melambung tinggi. Bahkan, bisa jauh lebih tinggi ketimbang saat mobil tersebut masih baru.

Hal ini diakui oleh Hanung Wicaksono, Ketua Land Rover Club Indonesia. Hanung mengaku, tren mobil offroad memang terus meningkat. Peminat kendaraan ini pun makin banyak.


Menurut Hanung, kendaraan offroad saat ini menjadi gaya alias style tersendiri bagi pemiliknya. Berbeda dengan masa lalu saat kendaraan offroad masih menjadi alat penunjang pekerjaan.

Selain itu, sebagian orang lebih senang berlibur menaiki kendaraan offroad sehingga bisa memasuki daerah pelosok yang susah dilalui kendaraan biasa. "Kalau dulu mobil offroad untuk bekerja di kebun, kini lebih untuk bergaya di jalan raya," kata Hanung.

Pernyataan ini diamini oleh Yushon Rendy, Ketua Komunitas Jeep Broterhood. Pria dengan sapaan akrab Rendy ini, mengungkapkan, belakangan ini permintaan Jeep bekas terus meningkat. Harga bahan bakar minyak yang melambung pun tak berpengaruh. "Padahal, mobil offroad biasanya boros bahan bakar dan perawatan pun mahal," ujar Rendy.

Rendy mengakui, memiliki Jeep ataupun mobil offroad lainnya sudah menjadi hobi bagi sebagian orang. Bahkan hobi ini pun sudah menjalar ke banyak orang. Apalagi, mobil offroad seperti Jeep ataupun Land Rover memiliki citra prestisius bagi penggemar mobil offroad.

Persoalannya, stok mobil offroad bekas tak sebanding dengan permintaan. Azriel Effendy Siregar, Marketing Planning Supervisor Java Motors, ATPM mobil offroad Land Rover mengaku mendapat permintaan Land Rover bekas sekitar 10 unit tiap bulan. Namun, "Kami biasanya cuma sanggup untuk menyuplai tiga unit dalam setahun," ujar Azriel.

Permintaan dan penawaran yang timpang mendorong kenaikan harga mobil offroad bekas semakin kencang. Hanung mencontohkan, harga Land Rover Defender tahun 1992 saat ini berada di kisaran Rp 325 juta - Rp 350 juta. Paling murah, Anda bisa memperoleh dengan harga Rp 280 juta-Rp 285 juta. "Padahal, harga mobil tersebut saat masih baru dulu hanya Rp 100 juta," ujar Hanung.

Demikian pula harga Land Rover seri 3 produksi tahun 1970. Saat ini Land Rover itu bisa mencapai harga Rp 100 juta. "Harga mobil offroad bekas sudah tidak rasional," imbuh Hanung.

Rendy menegaskan, kenaikan harga juga terjadi pada Jeep bekas. Jeep seri CJ 7, misalnya, harganya sudah mencapai Rp 70 juta. Padahal, sekitar tiga tahun lalu, harga Jeep CJ7 hanya sekitar Rp 40 jutaan. Demikian pula dengan harga Jeep produksi tahun 1996 saat ini telah mencapai lebih dari Rp 100 juta. "Padahal, tiga tahun lalu harga kendaraan tersebut cuma Rp 60 juta," ujar Rendy.

Menurut Rendy, peminat mobil offroad biasanya lebih senang dengan mobil offroad lama alias model klasik. Tak heran, semakin tua mobil tersebut diproduksi, justru harganya semakin mahal.

Nah, kalau Anda ingin memburu mobil offroad bekas, menurut Rendy, sebaiknya Anda mencari informasi melalui internet. Dealer kendaraan bekas jarang menjual kendaraan offroad bekas. Apalagi, yang usianya sudah tua. "Kalau ada penawaran mobil offroad bekas dengan kondisi dan harga bagus, dalam 1-2 hari biasanya langsung terjual," ujar Rendy.

Karena itu, menurut Rendy, tren mobil offroad bekas bakal terus meningkat di tahun-tahun mendatang. Harga mobil ini pun akan semakin tinggi. "Mobil offroad yang antik pun akan kian mahal," ujar Rendy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Catur Ari