Permintaan menurun, ekspor Korsel menyusut di Februari 2019



KONTAN.CO.ID - SEOUL. Produksi sektor industri Korea Selatan di bulan Februari 2019 menyusut tajam ke level terendah sejak dua tahun terakhir. Penurunan ini juga meleset dari perkiraan dengan margin yang besar, terutama pada produksi mobil dan sektor-sektor utama lainnya.

Hal ini pun memupuk tekanan yang besar bagi negara dengan ekonomi keempat terbesar di Asia, menyusul permintaan eksternal yang berkurang.

Melansir Reuters, Jumat (29/3) indeks output industri turun sebanyak 2,6% pada bulan Februari, menandai penurunan terbesar sejak bulan Februari 2017 lalu. Korea Selatan juga gagal mempertahankan pemulihan sektor industri yang sempat terlihat di bulan sebelumnya. Penurunan tersebut dinilai lebih curam dari rata-rata 0,9% dalam survei Reuters.


Penyusutan ini mayoritas disebabkan dari turunnya jumlah ekspor, termasuk mobil dan produk petrokimia. Ekspor Korea Selatan pun tercatat mengalami penurunan terburuk dalam tiga tahun terakhir di bulan Februari 2019.

Tekanan yang menimpa ekonomi Korea Selatan ini juga disumbang oleh perlambatan pertumbuhan global akibat perlambatan di China dan perang dagang antara Sino dan Amerika Serikat (AS) yang melanda sejumlah sektor bisnis. Diperparah pula dengan kenaikan upah dan memburuknya sentimen konsumen di dalam negeri.

Beberapa eksportir terbesar di Korea Selatan termasuk Samsung Electronics telah menyebutkan kekhawatiran menurunnya pendapatan di tahun ini. Seiring dengan turunnya harga chip dan penurunan permintaan dari China sebagai mitra dagang terbesar.

Produksi mobil di sisi lain turun 3,2% dari bulan sebelumnya, sementara peralatan transportasi dan makan turun masing-masing 8% dan 4,8%.

Tingkat operasi pabrik secara rata-rata merosot menjadi 71,2% di bulan Februari 2019 dari 73,3% pada Januari 2019, menjadi penanda bahwa produsen tengah menahan produksi yang disebabkan melambatnya permintaan. Secara year on year (yoy), output pabrik turun 2,7% pada bulan Februari tahun ini.

Editor: Handoyo .