Permintaan Motor Listrik Siap Ngegas Lagi, Ini Sebabnya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik Indonesia (Aismoli) memproyeksikan akan ada lonjakan penjualan motor listrik setelah pemerintah melakukan perluasan penerima program bantuan untuk pembelian motor listrik roda dua berbasis baterai. 

Perluasan bantuan ini tertuang dalam Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 21 Tahun 2023 tentang Perubahan atas Permenperin No. 6 Tahun 2023 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pemerintah untuk Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai Roda Dua.

Sekretaris Jenderal Aismoli, Hanggoro Ananta menjelaskan produsen dalam negeri siap memenuhi permintaan motor listrik yang melonjak setelah perluasan bantuan pemerintah dilaksanakan.  


Aismoli memproyeksikan dalam waktu dekat bisa jadi akan terjadi lonjakan penjualan. Namun pihaknya belum bisa melihat dengan jelas berapa persen kenaikannya dibandingkan sebelum adanya perluasan penerima bantuan. Yang terang, Aismoli akan mengevaluasi bersama dengan Kementerian Perindustrian. 

Baca Juga: Penerima Subsidi Motor Listrik Diperluas, Begini Tanggapan Polytron dan Selis

“Yang pasti kami siap. Kami akan coba untuk memenuhi kebutuhan pembelian kendaraan listrik karena kapasitas produksi anggota kita masih mencukupi,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Selasa (29/8). 

Dia menyatakan memenuhi target 200.000 unit pada tahun ini bukan hal sulit untuk dicapai. 

Secara umum, Hanggoro menyatakan, Aismoli sangat mengapresiasi seluruh langkah yang sudah dilakukan pemerintah dalam rangka usaha percepatan penggunaan kendaraan listrik salah satunya dengan memberikan bantuan kepada konsumen. 

“Bantuan dana ini diberikan untuk memperkecil gap karena seperti yang diketahui harga kendaraan listrik masih cukup mahal sehingga tidak terjangkau secara luas,” ujarnya. 

Baca Juga: Menteri Bahlil: Insentif Motor Listrik Rp 7 Juta Per Unit Sudah Ideal

Dengan diperluasnya bantuan ini, Hanggoro melihat, akan berimbas positif bagi industri motor listrik secara umum. Dia bilang, logikanya ketika ‘saringan’ penerima diperbesar, penyerapan otomatis akan meningkat. 

“Jadi harapannya semakin banyak masyarakat yang terbantu membeli kendaraan listrik sehingga mempercepat adopsi kendaraan listrik di Indonesia,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .