Permintaan mulai membaik, simak rekomendasi analis untuk saham emiten poultry



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah telah menyiapkan skenario kenormalan baru alias new normal di tengah pandemi virus corona atau Covid-19. Emiten sektor poultry bakal turut mendapat berkah dari kebijakan ini lantaran restoran-restoran juga bakal kembali buka.

Analis Mirae Asset Sekuritas Emma A. Fauni mengatakan, rencana pembukaan restoran-restoran ini tentu menjadi sentimen positif untuk emiten pakan ternak, sebab permintaan ayam juga naik.

Baca Juga: Malindo Feedmill (AMIN) siap mengejar target penjualan seiring new normal


Sebelumnya, dalam dua pekan terakhir ini memang harga ayam broiler dan day old chicken (DOC) perlahan membaik, seiring dengan meningkatnya permintaan jelang Lebaran 2020. Ia berharap perbaikan harga ini akan berlanjut ke depannya.

Hanya saja, sentimen ini tak cukup kuat karena di lain sisi skenario new normal juga menjadi tantangan baru. 

"Tentu ada aturan terkait pembatasan kapasitas pengunjung, sehingga penjualan dari restoran juga berpotensi menurun," ungkapnya kepada Kontan.co.id, Jumat (29/5).

Ia memprediksi kinerja emiten poultry bakal terkoreksi hingga akhir tahun nanti. Pada kuartal pertama tahun ini, PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) berhasil mengantongi laba bersih sebesar Rp 343,87 miliar atau meningkat 10,66% dari laba bersih Rp 310,74 miliar pada kuartal pertama tahun 2019.

Sementara pada kuartal pertama tahun ini, PT Malindo Feedmill Tbk (MAIN) mencatatkan penjualan Rp 1,69 triliun atau menyusut 12,88% dari penjualan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 1,94 triliun.

Baca Juga: Analis menilai rights issue Japfa Comfeed (JPFA) menarik

Secara keseluruhan, ia memberikan rekomendasi netral untuk saham sektor poultry. Emma menyarankan pelaku pasar untuk bisa trading buy saham JPFA dengan target harga Rp 1.050, kemudian hold saham MAIN dengan target harga Rp 480, dan hold saham Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dengan target harga Rp 4.900.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi