JAKARTA. Proyek listrik 35.000 megawatt (MW) milik pemerintah guna mengejar rasio elektrifikasi nasional 100% pada tahun 2019 menjadi suntikan perusahaan tambang batubara. Pasalnya materi pembangkit tenaga listrik populer di Indonesia tetap bergantung pada batubara. "Kalau untuk kebutuhan batubara dan pembangkit listrik tenaga uap akan terus meningkat. Di Indonesia kita masih fokus karena ada kebutuhan listrik yang masih besar," kata Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim saat dihubungi KONTAN, Senin (17/7). Menurut catatan KONTAN, di 2016 silam, permintaan batubara global turun 1,7% jika dibandingkan dengan rata-rata tahun 2005-2015 yang naik 1,9%. Penurunan penggunaan batubara terjadi hampir di setiap benua, kecuali Afrika.
Permintaan naik batubara diprediksi memanas
JAKARTA. Proyek listrik 35.000 megawatt (MW) milik pemerintah guna mengejar rasio elektrifikasi nasional 100% pada tahun 2019 menjadi suntikan perusahaan tambang batubara. Pasalnya materi pembangkit tenaga listrik populer di Indonesia tetap bergantung pada batubara. "Kalau untuk kebutuhan batubara dan pembangkit listrik tenaga uap akan terus meningkat. Di Indonesia kita masih fokus karena ada kebutuhan listrik yang masih besar," kata Direktur Garuda Berjangka, Ibrahim saat dihubungi KONTAN, Senin (17/7). Menurut catatan KONTAN, di 2016 silam, permintaan batubara global turun 1,7% jika dibandingkan dengan rata-rata tahun 2005-2015 yang naik 1,9%. Penurunan penggunaan batubara terjadi hampir di setiap benua, kecuali Afrika.