JAKARTA. Perkembangan industri minuman di kawasan Asia ikut mendorong lonjakan permintaan produk olahan kakao. Tahun ini, diperkirakan permintaan kakao olahan meningkat sebanyak 20% dari tahun lalu. Peningkatan permintaan ini berasal dari negara tujuan ekspor, seperti China dan India. Ketua Asosiasi Kakao Indonesia Zulhefi Sikumbang mengatakan, permintaan yang tinggi terhadap produk olahan kakao di pasar ekspor sejatinya tidak otomatis mengerek harga produk olahan kakao. Pasalnya, harga produk olahan kakao sangat tergantung pada harga biji kakao yang berkiblat di pasar komoditas New York dan London. Menurut Zulhefi, bila harga biji kakao di New York dan London naik, harga produk olahan kakao juga ikut naik. Sebaliknya, bila harga biji kakao di New York dan London turun, otomatis harga produk olahan kakao ikut merosot. "Jadi kenaikan permintaan produk olahan kakao tidak otomatis mendorong kenaikan harga produk olahan kakao," ujar Zulhefi kepada KONTAN, Rabu (27/1).
Permintaan naik, harga kakao bisa melejit
JAKARTA. Perkembangan industri minuman di kawasan Asia ikut mendorong lonjakan permintaan produk olahan kakao. Tahun ini, diperkirakan permintaan kakao olahan meningkat sebanyak 20% dari tahun lalu. Peningkatan permintaan ini berasal dari negara tujuan ekspor, seperti China dan India. Ketua Asosiasi Kakao Indonesia Zulhefi Sikumbang mengatakan, permintaan yang tinggi terhadap produk olahan kakao di pasar ekspor sejatinya tidak otomatis mengerek harga produk olahan kakao. Pasalnya, harga produk olahan kakao sangat tergantung pada harga biji kakao yang berkiblat di pasar komoditas New York dan London. Menurut Zulhefi, bila harga biji kakao di New York dan London naik, harga produk olahan kakao juga ikut naik. Sebaliknya, bila harga biji kakao di New York dan London turun, otomatis harga produk olahan kakao ikut merosot. "Jadi kenaikan permintaan produk olahan kakao tidak otomatis mendorong kenaikan harga produk olahan kakao," ujar Zulhefi kepada KONTAN, Rabu (27/1).