JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) terus mencari pendanaan melalui surat utang (obligasi). Jumlah keseluruhan Obligasi dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I tahap ketiga Indosat yang akan dicatatkan sebesar Rp 10 triliun.

ISAT sendiri telah menerbitkan Rp 5,6 triliun pada 15 Desember 2014 dan 4 Juni 2015 dan Rp 900 miliar yang akan dicatatkan di bursa pada tanggal 10 Desember 2015.

Andromeda Tristanto, Investor Relation PT Indosat Tbk (ISAT) mengatakan total permintaan investor pada penerbitan terakhir mengalami oversubscribes sebesar 1,4 kali. "Jadi, kemarin itu permintaan kita oversubscribes 1,4 kali," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (9/12)

Ia mengatakan bahwa sisa obligasi akan diterbitkan paling lambat pada tahun depan. Saat ini, masih ada Rp 3,5 triliun dari jumlah keseluruhan obligasi yang akan dikeluarkan ISAT.

"Sisanya akan kita keluarkan tahun depan. Kita belum tau akan diterbitkan dalam berapa tahap, tapi paling lambat kita terbitkan tahun depan," lanjutnya.

Sebelumnya, ISAT menerbitkan obligasi berkelanjutan I tahap III senilai Rp 794 miliar dan pada waktu yang bersamaan juga menerbitkan sukuk ijarah berkelanjutan I tahap III senilai Rp 106 miliar.

Untuk obligasi diterbitkan dengan 4 Seri, yakni seri A dengan nilai emisi Rp 201 miliar dengan tingkat bunga tetap 10,00% dengan jangka waktu 3 tahun.

Seri B dengan nilai emisi Rp 301 miliar, tingkat bunga tetap 10,25% sejak tanggal penerbitan dan jangka waktu 5 tahun. Seri C dengan nilai emisi Rp 130 miliar dan tingkat bunga tetap 10,60% dan jangka waktu 7 tahun.

Seri D dengan nilai emisi Rp 162 miliar, tingkat suku bunga 11,20% dan jangka waktu 10 tahun. Bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan dan akan dibayarkan pertama kali pada 8 Maret 2016.

Sedangkan bunga obligasi terakhir, sekaligus tanggal jatuh tempo obligasi akan dibayarkan pada 8 Desember 2018 untuk seri A, 8 Desember 2020 untuk seri B, 8 Desember 2022 untuk seri C, dan 8 Desember 2025 untuk seri D.

Selain itu, ISAT juga mengeluarkan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I ISAT Tahap III tahun 2015 dalam dua seri. Seri A dengan nilai emisi Rp 65 miliar dengan fee imbalan ijarah sebesar Rp 6,89 miliar per tahun dan cicilan imbalan ijarah setiap 3 bulan.

Seri B dengan nilai emisi Rp 41 miliar dengan fee imbalan ijarah sebesar Rp 4,59 miliar per tahun dan cicilan imbalan ijarah setiap 3 bulan. Fee ijarah akan dibayarkan pertama kali pada 8 Maret 2016 dengan pembayaran terakhir dan jatuh tempo pada 8 Desember 2022 untuk seri A dan 8 Desember 2025 untuk seri B.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto