Permintaan obligasi POWR mencapai US$ 4 miliar



JAKARTA. Pasar menyambut positif obligasi global PT Cikarang Listrindo Tbk (POWR). Dalam penawaran surat utang senilai US$ 550 juta itu, total permintaan mencapai US$ 4 miliar. Permintaan masuk dari 176 akun pembeli.

"Sehingga terjadi kelebihan permintaan atau oversubscribed sebesar 7,3 kali," ujar Christanto Pranata, Direktur Keuangan POWR kepada KONTAN, Kamis (15/9).

POWR mematok kupon 4,95% untuk obligasi bertenor 10 tahun itu. POWR akan langsung menggunakan dana hasil penerbitan obligasi ini untuk melunasi obligasi US$ 500 juta berbunga 6,95%.


Surat utang lama yang akan dilunasi itu memiliki tenor tujuh tahun dan akan jatuh tempo pada 21 Februari 2019. Surat utang baru ini memiliki kupon lebih kecil 2% jika dibandingkan dengan surat utang 2019. "Sehingga, ada efisiensi beban utang. Hal ini juga meningkatkan likuiditas dengan diperpanjangnya tenor obligasi," ujarnya.

Hingga Semester I 2016, utang POWR memang hanya berasal dari obligasi yang diterbitkan pada 2012 tersebut. Kewajiban jangka pendek POWR hanya berasal dari utang usaha.

Khusus untuk ekspansi, POWR sudah mendapatkan dana dari penawaran perdana saham alias initial public offering (IPO) sebesar Rp 2,4 triliun. Dana dari IPO baru akan diserap untuk ekspansi tahun depan.

POWR menyiapkan belanja modal US$ 130 juta pada tahun ini. Semester I 2016, POWR menyerap belanja modal US$ 70 juta. Lalu sisa belanja modal akan digunakan untuk menyelesaikan proyek pembangkit listrik berbahan bakar batu bara di Babelan, Bekasi, Jawa Barat.

PLTU yang berdiri di lahan seluas 72 hektare itu memiliki total kapasitas 280 MW. Nilai investasi proyek ini sebesar US$ 475 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie