JAKARTA. Surat utang ritel berdenominasi rupiah alias Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI-012 laku di pasar primer. Per 8 Oktober 2015, permintaan instrumen besutan pemerintah ini sudah mencapai Rp 24,87 triliun atau 99,48% dari target indikatif yang sekarang dipatok Rp 25 triliun. Direktur Surat Utang Negara DJPPR, Loto Srinaita Ginting menuturkan, sebanyak Rp 11,25 triliun atau 45,25% permintaan ORI-012 berasal dari Jakarta. Sedangkan kawasan Indonesia Barat kecuali Jakarta menyumbang Rp 10,55 triliun atau sekitar 42,53%. Sisanya sebanyak Rp 3,03 triliun atau 12,22% bersumber dari para investor wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.
Permintaan ORI-012 mencapai Rp 24,87 triliun
JAKARTA. Surat utang ritel berdenominasi rupiah alias Obligasi Ritel Indonesia (ORI) seri ORI-012 laku di pasar primer. Per 8 Oktober 2015, permintaan instrumen besutan pemerintah ini sudah mencapai Rp 24,87 triliun atau 99,48% dari target indikatif yang sekarang dipatok Rp 25 triliun. Direktur Surat Utang Negara DJPPR, Loto Srinaita Ginting menuturkan, sebanyak Rp 11,25 triliun atau 45,25% permintaan ORI-012 berasal dari Jakarta. Sedangkan kawasan Indonesia Barat kecuali Jakarta menyumbang Rp 10,55 triliun atau sekitar 42,53%. Sisanya sebanyak Rp 3,03 triliun atau 12,22% bersumber dari para investor wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur.