KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Permintaan pemakzulan oleh DPR terhadap Presiden AS Donald Trump atas permintaannya yang melibatkan kekuasaan asing dalam menyelidiki saingan politik dalam negeri semakin intensif pada pekan ini. Dijadwalkan, akan ada kesaksian dari para saksi mengenai tuduhan yang dibuat oleh pelapor (whistleblower) dalam komunitas intelijen A.S. Whistleblower mengungkapkan adanya panggilan telepon pada 25 Juli di mana Trump meminta Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk menyelidiki Joe Biden, salah satu kandidat Demokrat terkemuka yang berusaha menantangnya pada tahun 2020, dan putranya Hunter, yang duduk di dewan direksi sebuah perusahaan gas Ukraina. Baca Juga: Pengaduan whistleblower menggambarkan Gedung Putih menutupi skandal Trump-Ukraina
Demokrat telah menuduh Trump menekan sekutu AS yang rentan untuk melakukan politik kotor atas pesaingnya demi keuntungan politik pribadi. Panggilan telepon Trump pada 25 Juli dilakukan setelah ia membekukan bantuan dengan nilai hampir US$ 400 juta yang ditujukan untuk membantu Ukraina dalam menangani kelompok pemberontak oleh separatis yang didukung Rusia di bagian timur negara itu. Meski demikian, bantuan itu akhirnya diberikan.