Permintaan perumahan sederhana makin tinggi, pengembang gencar ekspansi



JAKARTA. Bisnis properti, khususnya perumahan siap huni makin cerah. Grup Agung Podomoro, melalui PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) milsanya, mulai menggarap segmen perumahan hunian horizontal (landed residential).Sekretaris Agung Podomoro Land, Prisca Batubara mengatakan tipe rumah yang akan dibangun di tiga proyek yang baru diakuisisi sejak November 2010 lalu adalah 6,5 x 15 meter persegi dan 8 x 15 meter persegi. Karena masih baru, pihak perusahaan masih melakukan studi dan dalam waktu dekat akan segera diluncurkan. "Kami juga belum bisa memperkirakan harganya sekitar berapa per unit dan berapa investasi yang harus kami sediakan," ujar Prisca kepada KONTAN, Senin (28/2).Dengan berbekal tambahan proyek ini, APLN menargetkan penjualan sebesar Rp 4 triliun tahun ini dari sebelumnya sebesar Rp 3 triliun. APLN memprediksi juga bahwa ketiga proyek yang baru diakuisisi ini dapat meningkatkan angka penjualan perusahaan.Dalam empat bulan ini, Podomoro telah berhasil mengakuisisi proyek hunian horizontal atau rumah tampak yaitu Green Lake, Green Permata Residences, dan Grand Taruma. "Ke depan kami akan mengakuisisi sejumlah proyek lagi," ujar Prisca.Untuk mengakuisisi ketiga proyek ini, perseroan menggunakan dana hasil pelepasan saham perdana (IPO) pada bulan November 2010. Green Permata dibeli senilai Rp 195 miliar dengan luas 14 ha. Sementara Grand Taruma dibeli pada akhir Januari 2011 lalu dengan harga Rp 35 miliar dan luas 40 ha.Optimisme bisnis di sektor perumahan juga diungkapkan oleh General Manager HRD & GA/Corporate Communications PT. Metropolitan Land, Wahyu Sulistio mengatakan perumahan dengan tipe 6,5 x 15 meter persegi dan 8 x 15 meter persegi laris di pasaran. "Saat pasar perumahan tipe seperti ini sangat gemuk," tutur Wahyu.

Menurutnya saat ini, perusahaannya telah mempersiapkan lahannya di Cibitung seluar 140 hektar (ha), dan di atasnya akan dibangun rumah sederhana dengan luas tanah 60 meter persegi.Optimisme Wahyu akan penjualan rumah cukup progresif pada tahun ini dan di masa yang akan datang didasarkan pada situasi masyarakat Indonesia yang biasanya daya pembelian yang lebih banyak di tipe rumah sederhana menengah ke bawah. "Pada saat pameran properti di Jakarta Convention Center dua minggu lalu, rumah yang kami tawarkan telah terjual lebih dari 100 unit," imbuh Wahyu. Ia menambahkan bahwa sebenarnya permintaan terhadap rumah sederhana ini begitu tinggi.Menurut Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa, kebutuhan perumahan untuk masyarakat Indonesia akan terus meningkat dari tahun ke tahun seiring pertambahan jumlah penduduk.

Berdasarkan data yang ada kebutuhan rumah setiap tahun mencapai sekitar 710.000 hingga 800.000 unit rumah. “Tahun depan angka kebutuhan rumah tentunya akan semakin tinggi,” katanya pekan lalu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini