KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat kredit modal kerja (KMK) per April 2018 naik 8,2% menjadi Rp 2.198,8 triliun. Pertumbuhan tersebut sedikit menurun karena pertumbuhan kredit modal kerja di Maret 2018 mampu tumbuh 8,4% yoy menjadi Rp 2.173,5 triliun. Adapun, pelemahan terjadi di industri pengolahan dan konstruksi. Menanggapi kondisi tersebut, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, penurunan KMK terjadi karena beberapa hal. Salah satunya karena pengusaha khususnya sektor ritel, perkebunan dan industri masih menahan ekspansi tahun ini. “Dari sisi permintaan memang masih stagnan dengan growth ekonomi masih di kisaran 5% dan konsumsi rumah tangga hanya 4,9% di kuartal I 2018,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (6/6).
Permintaan produk industri stagnan, kredit modal kerja lesu
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat kredit modal kerja (KMK) per April 2018 naik 8,2% menjadi Rp 2.198,8 triliun. Pertumbuhan tersebut sedikit menurun karena pertumbuhan kredit modal kerja di Maret 2018 mampu tumbuh 8,4% yoy menjadi Rp 2.173,5 triliun. Adapun, pelemahan terjadi di industri pengolahan dan konstruksi. Menanggapi kondisi tersebut, Ekonom Institute for Development of Economics and Finance ( INDEF) Bhima Yudhistira Adhinegara mengatakan, penurunan KMK terjadi karena beberapa hal. Salah satunya karena pengusaha khususnya sektor ritel, perkebunan dan industri masih menahan ekspansi tahun ini. “Dari sisi permintaan memang masih stagnan dengan growth ekonomi masih di kisaran 5% dan konsumsi rumah tangga hanya 4,9% di kuartal I 2018,” ujar Bhima kepada Kontan.co.id, Rabu (6/6).