KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, permintaan produk fragnan meningkat pesat. Faktor pendorongnya adalah kesadaran konsumen menjaga kebersihan diri dan lingkungannya untuk mengurangi risiko terpapar penyakit. Adanya hal ini, nilai industri fragnan mampu menciptakan segmen pasar baru, membuka lapangan kerja, dan peningkatan keahlian tenaga kerja. Namun, selain melihat dari sisi industrinya, sudut pandang keamanan produk dan keberlanjutan usaha menjadi aspek yang tidak kalah penting seiring dengan perkembangan pasar. Maka dari itu, International Fragrance Association (IFRA) dan International Organization of the Flavor Industry (IOFI) membuat piagam keberlanjutan yang merupakan komitmen kolektif dan menjadi standar keberlanjutan baru di kedua industri tersebut. Piagam keberlanjutan ini ditetapkan sejak Juli 2020 dan telah disepakati oleh 126 perusahaan di mana sepertiga di antaranya berasal dari Asia Pasifik.
Permintaan produk ke industri fragnan naik, faktor keamanan dan keberlanjutan disorot
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah pandemi Covid-19, permintaan produk fragnan meningkat pesat. Faktor pendorongnya adalah kesadaran konsumen menjaga kebersihan diri dan lingkungannya untuk mengurangi risiko terpapar penyakit. Adanya hal ini, nilai industri fragnan mampu menciptakan segmen pasar baru, membuka lapangan kerja, dan peningkatan keahlian tenaga kerja. Namun, selain melihat dari sisi industrinya, sudut pandang keamanan produk dan keberlanjutan usaha menjadi aspek yang tidak kalah penting seiring dengan perkembangan pasar. Maka dari itu, International Fragrance Association (IFRA) dan International Organization of the Flavor Industry (IOFI) membuat piagam keberlanjutan yang merupakan komitmen kolektif dan menjadi standar keberlanjutan baru di kedua industri tersebut. Piagam keberlanjutan ini ditetapkan sejak Juli 2020 dan telah disepakati oleh 126 perusahaan di mana sepertiga di antaranya berasal dari Asia Pasifik.