Permintaan Ruang Perkantoran di Jakarta Membaik pada Kuartal II



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Konsultan properti Colliers Indonesia melihat permintaan ruang kantor sudah kembali menggeliat di tahun 2023 ini. Kondisi itu terjadi seiring dengan pulihnya aktivitas bisnis yang ditandai dengan kebijakan mewajibkan pegawai kembali ke kantor (WFO). 

Senior Associate Director Research Colliers Indonesia Ferry Salanto memaparkan, per kuartal II-2023 ada dua gedung kantor baru yang beroperasi di Jakarta, yakni T Tower (CBD, Gatot Subroto) dan Lippo Tower Holland Village (Cempaka Putih/ di luar CBD). 

Dengan beroperasinya dua gedung kantor tersebut, total pasokan perkantoran di Jakarta tercatat sebanyak 11.1 juta m2. Dengan rincian 7.32 juta m2 berada di CBD dan 3.84 juta m2 sisanya di luar CBD. 


Colliers memperkirakan pertumbuhan pasokan perkantoran masih cukup terbatas hingga akhir tahun 2023. Sebab, para pengembang saat ini lebih fokus memaksimalkan kinerja portofolio yang sudah ada. 

Baca Juga: Summarecon (SMRA) Bukukan Marketing Sales Rp 1,6 Triliun, Ini Rekomendasi Analis

“Empat gedung direncanakan selesai dan membawa tambahan pasokan di semester II-2023 sekitar 140,000 m2 di Jakarta,” ungkap Ferry, dalam  paparan Colliers Virtual Media Briefing, Kamis (20/7). 

Begitu juga dengan perkiraan tambahan pasokan di tahun 2024 dan 2025. Menurut Ferry, pasokan perkantoran di Jakarta hingga dua tahun ke depan tidak akan jauh berbeda dengan kondisi saat ini. 

“Karena kebanyakan dari pengembang sudah mulai sadar bahwa saat ini bukan saat tepat utk menambah lagi stok properti ke dalam market. Mereka fokus untuk bisa memaksimalkan properti yang ada sekarang,” tuturnya. 

Apabila menilik dari sisi rata-rata tingkat hunian atau okupansi terbilang cukup stabil. Untuk kuartal II-2023, tingkat hunian perkantoran di CBD tercatat 73.7% dan di luar CBD 72.9%. 

Rerata tingkat hunian tersebut masih lebih rendah 11%-12% dibandingkan kondisi sebelum pandemi atau tahun 2019 lalu. 

Lebih lanjut Ferry menyebutkan, tarif dasar sewa perkantoran diperkirakan relatif stabil hingga penghujung 2023. Alasannya, pengembang saat ini masih fokus untuk menaikkan tingkat hunian dibandingkan menaikkan tarif sewa. 

Baca Juga: Marketing Sales Summarecon (SMRA) Capai 32% di Semester I, Cek Rekomendasi Analis

“Jadi posisi kebanyakan developer masih dalam persaingan cukup ketat untuk bisa mendapatkan tenant yang punya exposure kuat, karena dengan mereka mendapatkan tenant terkenal tentu akan membantu tingkat hunian akan lebih cepat naik dibandingkan yang biasa saja,” jelasnya. 

Berdasarkan data Colliers, tarif dasar sewa di CBD saat ini Rp 245,625 dan di luar CBD Rp 175,965. Angkanya masih lebih rendah jika dibandingkan kondisi sebelum pandemi, terutama untuk perkantoran di luar CBD. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi