Permintaan Rumah Subsidi Diramal Tetap Menjanjikan Meski Harganya Bakal Naik



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana kenaikan harga rumah subsidi semakin berhembus kencang. Aturan penyesuaian harga itu pun diperkirakan akan terbit dalam waktu dekat. Aturan penyesuaian harga rumah subsidi masih dalam proses pembahasan di Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan.

Dalam catatan KONTAN, Sekretaris Jenderal Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi) Daniel Djumali mengatakan, sudah 3 tahun sejak 2020 belum ada penyesuaian harga rumah subsidi. Sehingga di tahun ini, ia berharap adanya penyesuaian harga rumah subsidi di kisaran 5%.

Menanggapi hal itu, Konsultant Properti Coldwell Banker Tommy H Bastami menjelaskan kebijakan tersebut terlihat bahwa besaran kenaikan yang diterapkan telah memperhatikan berbagai kepentingan baik dari sisi pengembang dan juga pembeli.


“Sehingga kenaikan sebesar 5% tentunya diharapkan dapat menjaga kemampuan dan daya beli masyarakat akan pemenuhan kebutuhan rumah subsidi,” ujar dia kepada Kontan.co.id, Jumat (24/2). 

Baca Juga: Bankir Yakin Penyaluran KPR Tumbuh Dua Digit di Tengah Era Bunga Tinggi

Dari sisi pengembang, menurutnya kenaikan harga tersebut dapat memberikan potensi kelayakan lebih baik dari pengembangan perumahan subsidi. Khususnya dalam mengantisipasi terjadinya kenaikan harga material bangunan yang sudah terjadi selama ini.

Terlepas dari adanya kenaikan tersebut, Tommy melihat prospek pasar perumahan subsidi akan terus menjanjikan sejalan dengan besarnya permintaan pada segmen rumah subsidi. 

“Selain itu sumber permintaan pada segmen ini sepenuhnya didominasi oleh real demand sehingga cukup memberikan kepastian pasar yang lebih baik,” tutupnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi