JAKARTA. Berkembangnya industri herbal dan kosmetik mendorong permintaan sarang burung walet bertambah. Tidak hanya pasar Tiongkok, permintaan sarang burung walet juga berasal dari DKI Jakarta. Ini terbukti dengan masuknya untuk pertama kali produk sarang burung walet ke Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Tanjungbalai, Asahan, Sumatera Utara. Sarang burung walet itu dengan tujuan pengirimannya ke DKI Jakarta dengan volume empat hingga lima kali per bulan. Sementara total volume rata-rata mencapai 10 kilogram (kg). Kepala Badan Karantina Kemtan Banun Harpini memastikan, produk sarang burung walet Indonesia bebas dari penyakit. Hal ini ditandai dengan ekspor sarang burung wallet Indonesia ke Tiongkok. "Padahal sebelumnya produk sarang burung walet Indonesia harus lewat Hongkong dan Malaysia," ujar Banun.
Permintaan sarang burung walet ke Jakarta naik
JAKARTA. Berkembangnya industri herbal dan kosmetik mendorong permintaan sarang burung walet bertambah. Tidak hanya pasar Tiongkok, permintaan sarang burung walet juga berasal dari DKI Jakarta. Ini terbukti dengan masuknya untuk pertama kali produk sarang burung walet ke Stasiun Karantina Pertanian Kelas I Tanjungbalai, Asahan, Sumatera Utara. Sarang burung walet itu dengan tujuan pengirimannya ke DKI Jakarta dengan volume empat hingga lima kali per bulan. Sementara total volume rata-rata mencapai 10 kilogram (kg). Kepala Badan Karantina Kemtan Banun Harpini memastikan, produk sarang burung walet Indonesia bebas dari penyakit. Hal ini ditandai dengan ekspor sarang burung wallet Indonesia ke Tiongkok. "Padahal sebelumnya produk sarang burung walet Indonesia harus lewat Hongkong dan Malaysia," ujar Banun.