Permintaan sarung tangan naik, MARK optimistis tumbuh 20% tahun ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di masa pandemi ini, permintaan alat kesehatan global cenderung meningkat, salah satunya sarung tangan. Hal tersebut turut mempengaruhi bisnis PT Mark Dynamics Indonesia Tbk (MARK) yang merupakan produsen cetakan sarung tangan.

Sampai dengan kuartal-I 2020, penjualan Mark Dynamics tercatat naik 9,9% secara year on year (yoy) menjadi Rp 96,81 miliar. Beban pokok penjualan MARK juga melonjak sebanyak 12,2% yoy menjadi Rp 55,97 miliar di triwulan pertama tahun ini.

Sehingga laba kotor Mark Dynamics sekitar Rp 40,83 miliar atau tumbuh 6,9% dibandingkan kuartal-I 2019 yang sejumlah Rp 38,17 miliar. Berkaca dengan kinerja tersebut, manajemen optimistis dapat tumbuh positif di tahun ini.


Baca Juga: Mark Dynamics (MARK) mempercepat penambahan kapasitas produksi

"Kami masih optimis untuk pertumbuhan pendapatan naik sekitar 15-20%, dan untuk performance kuartal-II juga kita yakin akan lebih baik dari kuartal-I 2020," ujar Ridwan, Presiden Direktur MARK kepada Kontan.co.id, Kamis (25/6). Namun memang ada beberapa tantangan yang dirasakan, khususnya terkait nilai tukar kurs dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah.

"Nilai tukar dolar AS ada koreksi sehingga juga mempengaruhi nilai penjualan dimana kami mayoritas menyasar ekspor," terang Ridwan. Hal tersebut juga tercermin dalam laporan keuangan kuartal-I 2020, dimana rugi selisih kurs menguat menjadi Rp 7,14 miliar, padahal pada periode yang sama tahun lalu hanya Rp 3 miliar.

Beban pendapatan tersebut mempengaruhi laba bersih perseroan di tiga bulan pertama tahun ini, yang tercatat hanya sebesar Rp 23,23 miliar atau tumbuh sekitar 1% dibandingkan kuartal pertama tahun lalu Rp 23,00 miliar. Pasar ekspor mayoritas mendominasi penjualan bersih Mark Dynamics sebesar 96% atau senilai Rp 92,80 miliar.

Baca Juga: Dorong Kinerja, Mark Dynamics (MARK) Agresif Menambah Pelanggan Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati