Permintaan semen naik 8% di bulan Maret



JAKARTA. Permintaan semen berkembang semakin kokoh. Pada bulan Maret 2014, penjualan semen tumbuh di atas 8% dibanding bulan yang sama tahun lalu. Secara keseluruhan kuartal I-2014 penjualan semen secara nasional tumbuh 3,6% dibanding periode yang sama tahun lalu.Widodo Santoso, Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia mengatakan, permintaan semen menggeliat. Dari catatan Widodo, total penjualan di bulan Maret menjadi 4,91 juta ton atau naik 8,4% year on year."Permintaan dari Pulau Jawa masih dominan dengan larisnya penjualan properti dan apartemen di kota besar, serta betonisasi jalan-jalan di kota besar maupun menengah," kata Widodo pada KONTAN, Jumat (11/4).Permintaan semen di pulau Jawa naik 11,2% menjadi 2,73 juta ton.Namun, pertumbuhan di kawasan lainnya juga cukup tinggi. Di antaranya, Bali dan Nusa Tenggara tumbuh 22% dibanding Maret 2013 dengan penjualan 313.810 ton. Kemudian Maluku dan Papua tumbuh 22% menjadi 144.251 ton.Penjualan semen di Kalimantan tercatat 399.755 ton, naik sekitar 3%. Di Sulawesi, penjualannya naik 5,4% menjadi 341.510 ton pada Maret 2014.Peningkatan permintaan semen di berbagai daerah menutup kinerja yang terjadi di Sumatera. Di kawasan ini, realisasi permintaan semen pada Maret 2014 sebesar 988.950 ton, turun 0,7%.Hingga akhir kuartal I, industri semen bisa menjual 14,03 juta ton. Rinciannya penjualan di Sumatera naik 1,4%, Jawa naik 4,3%, Kalimantan naik 4,1%. Di Sulawesi kenaikan cukup tinggi, sampai 10,2%, Bali dan Nusa Tenggara naik 3%.Sayangnya, penjualan semen di Maluku dan Papua pada kuartal I-2014 justru turun dibanding periode yang sama tahun lalu hingga 9,4%.Asosiasi Semen tahun ini menargetkan, penjualan bisa tumbuh 6%-8% dibandingkan realisasi tahun lalu yang mencapai 58,5 juta ton."Diharapkan dengan kondusifnya pelaksanaan pemilu legeslatif, maka pelaksanaan proyek pemerintah dan swasta segera terealisir dengan baik," ujar Widodo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Sanny Cicilia