KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah penurunan
demand semen di wilayah Sumatera, khususnya Sumatera bagian selatan (Sumbagsel), PT Semen Baturaja Tbk (
SMBR) tetap berhasil mencatatkan pertumbuhan kinerja selama semester I-2022. Pendapatan SMBR mampu tumbuh 8% menjadi Rp 825,50 miliar per Juni lalu. Direktur Utama PT Semen Baturaja Tbk Daconi menyampaikan bahwa pertumbuhan pendapatan itu didorong oleh perolehan volume penjualan yang mampu bertumbuh 5% menjadi 890.136 ton selama semester pertama. "
Demand semen di Indonesia pada semester I-2022 tumbuh 1,2%, namun di Sumbagsel dan sumatera tumbuh negatif, untuk Sumatera turun 1,6% dan Sumbagsel 2,3%. Namum SMBR berhasil tumbuh
market share-nya 3% menjadi 33% (wilayah Sumbagsel)," ujar Daconi, dalam Paparan Publik Virtual, Selasa (13/9).
Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) Cetak Kinerja Ciamik, Laba Bersih Melonjak 495% di Semester I Dia memaparkan, penjualan semen SMBR dari segmen ritel naik hingga 4,9% dan segmen proyek naik 1,9%. Secara komposisi penjualan semen SMBR masih didominasi oleh segmen ritel, dengan perbandingan 87% berasal dari segmen ritel dan 13% sisanya di segmen proyek. Kinerja positif tersebut ikut mendorong pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan dari sisi
bottom line. Laba bersih SMBR berhasil naik signifikan 495% menjadi Rp 15,78 miliar selama semester pertama lalu. Sedangkan pada periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih SMBR hanya mencapai Rp 2,65 miliar. Pencapaian perseroan selama semester I-2022 tak lepas dari sejumlah inisiatif strategis yang dijalankan perusahaan. Mulai dari efisiensi di berbagai lini dan juga memperkuat posisi
market. Dia memerinci, SMBR melakukan sejumlah upaya efisiensi biaya di berbagai bidang. "Langkah-langkahnya cost efisiensi mulai dari produksi dan logistik mode tepat yang digunakan di pasar yang dituju. Serta biaya-biaya
supporting lainnya semua kami lakukan demi efisiensi yang berkelanjutan," jelas dia. Dari sisi
market, manajemen SMBR juga memperkuat
Market Positioning melalui penataan
channel penjualan dan perluasan
coverage wilayah penjualan melalui platform digital, sehingga volume penjualan mampu tumbuh di tengah penurunan
demand.
"Mulai dari
channel penjualan kami perkuat,
brand aktivasi dan kerja sama dengan BUMN Karya sera dengan industri semen itu sendiri," sambungnya. Berkat capaian kinerja yang positif sepanjang semester I-2022 dan didukung sejumlah inisiatif strategis yang telah dijalankan, manajemen pun semakin optimistis mampu mencapai target hingga akhir tahun 2022 nanti. Adapun, pada tahun ini perusahaan menargetkan untuk dapat mencapai volume penjualan menjadi 2,08 juta ton. Sementara itu dari sisi laba bersih, diharapkan angkanya dapat naik dua kali lipat dibandingkan realisasi pada tahun 2021. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .