JAKARTA. Harga aluminium mencoba bangkit di akhir pekan lalu. Namun langkahnya masih berat, mengingat secara fundamental permintaan masih lesu. Mengutip Bloomberg, Jumat (8/5), harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik tipis 0,32% menjadi US$ 1.889 per metrik ton (MT). Padahal, di awal perdagangan, harga aluminium sempat tumbang ke level US$ 1.871,5 per MT. Dalam sepekan terakhir, aluminium masih terpangkas 1,1%. Analis Equilibrium Komoditi Berjangka Ibrahim menilai, kenaikan aluminum pada sesi akhir perdagangan karena faktor teknikal. Maklum, harga sudah turun tajam selama beberapa hari sebelumnya. Menurut Ibrahim, prospek harga aluminium dalam jangka panjang masih suram. Pelaku pasar berspekulasi permintaan semakin lemah, terutama dari Tiongkok.
Permintaan surut, langkah aluminium makin berat
JAKARTA. Harga aluminium mencoba bangkit di akhir pekan lalu. Namun langkahnya masih berat, mengingat secara fundamental permintaan masih lesu. Mengutip Bloomberg, Jumat (8/5), harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) naik tipis 0,32% menjadi US$ 1.889 per metrik ton (MT). Padahal, di awal perdagangan, harga aluminium sempat tumbang ke level US$ 1.871,5 per MT. Dalam sepekan terakhir, aluminium masih terpangkas 1,1%. Analis Equilibrium Komoditi Berjangka Ibrahim menilai, kenaikan aluminum pada sesi akhir perdagangan karena faktor teknikal. Maklum, harga sudah turun tajam selama beberapa hari sebelumnya. Menurut Ibrahim, prospek harga aluminium dalam jangka panjang masih suram. Pelaku pasar berspekulasi permintaan semakin lemah, terutama dari Tiongkok.