KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tembaga menjadi komoditas logam industri yang tengah berada dalam kinerja positif. Merujuk Bloomberg, pada Kamis (22/10) harga tembaga kontrak bergulir tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) berada di level US$ 6.992 per ton. Harga tersebut juga merupakan yang tertinggi sejak Juli 2018 lalu. Harga tembaga sudah naik 13,25% sejak awal tahun. Harga logam industri ini pun telah melejit 51% dari level terendah tahun ini US$ 4.630 per metrik ton yang tercapai pada 23 Maret 2020. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, kenaikan harga tembaga tidak terlepas dari membaiknya kondisi ekonomi China. Maklum, China merupakan importir terbesar tembaga. Bahkan, di tengah kondisi China terpukul akibat pandemi, tercatat pada paruh pertama tahun ini, setidaknya China telah mengimpor 2,84 juta ton tembaga. Naik 25% dibanding periode yang sama pada tahun lalu.
Permintaan terus meningkat, laju bullish tembaga terus berlanjut
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tembaga menjadi komoditas logam industri yang tengah berada dalam kinerja positif. Merujuk Bloomberg, pada Kamis (22/10) harga tembaga kontrak bergulir tiga bulanan di London Metal Exchange (LME) berada di level US$ 6.992 per ton. Harga tersebut juga merupakan yang tertinggi sejak Juli 2018 lalu. Harga tembaga sudah naik 13,25% sejak awal tahun. Harga logam industri ini pun telah melejit 51% dari level terendah tahun ini US$ 4.630 per metrik ton yang tercapai pada 23 Maret 2020. Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, kenaikan harga tembaga tidak terlepas dari membaiknya kondisi ekonomi China. Maklum, China merupakan importir terbesar tembaga. Bahkan, di tengah kondisi China terpukul akibat pandemi, tercatat pada paruh pertama tahun ini, setidaknya China telah mengimpor 2,84 juta ton tembaga. Naik 25% dibanding periode yang sama pada tahun lalu.