Permintaan Tinggi, Bisnis Mobil Listrik Premium Makin Diminati



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri mobil listrik di Indonesia tampak terus berkembang. Tanpa bantuan subsidi, beberapa pabrikan otomotif global kini mulai berani bermain di pasar mobil listrik premium Tanah Air.

Baru-baru ini, merek asal Swedia, Volvo, mengumumkan akan kembali meramaikan pasar otomotif Indonesia dengan menjadi peserta Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2023. Dalam pameran tersebut, mereka akan memperkenalkan mobil full electric yang menjadi bagian dari recharge model Volvo Cars Indonesia.

Dikutip dari situs Volvo Cars Indonesia, terdapat tiga model plug-in hybrid yakni XC40 Recharge (harga Rp 995 juta), XC60 Recharge (Rp 1,36 miliar), dan XC90 Recharge (Rp 1,80 miliar) yang ditawarkan ke konsumen. Belum ada informasi mobil listrik apa yang akan dibawa Volvo ke Indonesia.


Baca Juga: Gencar Lakukan Diversifikasi, Indika Energy (INDY) Geber Bisnis Kendaraan Listrik

Secara global, penjualan mobil recharge Volvo tumbuh 17% year on year (YoY) menjadi 341.691 unit pada semester I-2023. Pada saat yang sama, penjualan mobil listrik Volvo melonjak 167% YoY menjadi 59.260 unit.

Sebelumnya, pada 6 Juni lalu pabrikan asal Jerman, BMW merilis model seri 7 baru yang salah satunya berupa varian full electric, yakni BMW i7 xDrive60 Gran Lusso senilai Rp 3,40 miliar. BMW juga berencana membawa dua mobil listrik premium ke Indonesia pada 2024, yaitu BMW iX1 dan BMW i5.

Jodie O'tania, Director of Communications BMW Group Indonesia pernah menyebut, BMW memegang 77% pasar mobil listrik premium Indonesia. "Pencapaian ini kian tegaskan posisi terdepan BMW di pasar kendaraan listrik," kata dia, 21 Juni lalu.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Gaikindo), BMW telah menjual 217 unit mobil listrik secara wholesales (pabrik ke dealer) pada semester I-2023. Angka ini terdiri model BMW i4 (Rp 2,10 miliar) sebanyak 39 unit dan BMW iX (Rp 2,39 miliar) sebanyak 178 unit.

Pabrikan Jerman lainnya, Mercedes-Benz, juga merilis dua model mobil listrik premium di Tanah Air, yaitu The New EQA senilai Rp 1,54 miliar dan The New EQB senilai Rp 1,65 miliar pada 15 Juni 2023. Sebelumnya, EQE 350+ dan EQS 450+ telah lebih dulu masuk pasar mobil listrik premium sejak akhir 2022.

Deputi Director Marketing Communication & PR PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Kariyanto Hardjosoemarto bilang, pihaknya tidak bisa membeberkan jumlah surat pemesanan kendaraan (SPK) yang masuk untuk The New EQA dan The New EQB. Di sisi lain, MBDI sudah melakukan pengiriman hampir 80 unit untuk model EQE 350+ dan EQS 450+ kepada konsumen sejak April silam.

Permintaan terhadap mobil listrik Mercedes-Benz pun tergolong tinggi, sehingga konsumen harus siap mengalami inden. "Jika melakukan pemesanan sekarang, maka konsumen perlu menunggu sekitar 5--6 bulan," ujar Kariyanto, Senin (17/7).

Tidak hanya Eropa, pabrikan Korea Selatan yaitu KIA juga masuk ke pasar mobil listrik premium lewat model KIA EV6 GT-Line yang dibanderol mulai dari Rp 1,29 miliar. Penjualan wholesales KIA EV6 tercatat berjumlah 22 unit pada semester I-2023.

Baca Juga: VKTR Teknologi Kembangkan Fasilitas Pabrik Perakitan Bus dan Truk Listrik

Marketing and Development Division Head PT Kreta Indo Artha (KIA) Ario Soerjo mengaku, mobil listrik KIA sedang booming di seluruh dunia. Saking tingginya permintaan, KIA harus berhadapan dengan tantangan keterbatasan suplai mobil listrik. "Masih banyak backorder untuk para konsumen KIA EV6," kata Ario, Senin (17/7).

Dilansir dari insideev.com, KIA melaporkan penjualan retail KIA EV6 di luar Korea Selatan sebanyak 6.083 unit pada Juni 2023, yang mana 1.458 unit di antaranya dijual ke Amerika Serikat.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menyampaikan, pasar mobil listrik premium tergolong segmentif sekalipun banyak merek yang menyasar segmen tersebut. Namun, bisnis ini tetap saja menjanjikan mengingat permintaannya tinggi. "Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional 5,02%, maka penjualan mobil listrik premium juga akan meningkat," tandas dia.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .