Permintaan tinggi, DCI Indonesia operasikan gedung data center ketiga



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. DCI Indonesia operasikan gedung data center ketiga (JK3) dengan kapasitas sebesar 12 MW di awal bulan Juni 2020. Pengoperasian gedung tersebut seiring tingginya permintaan.

Sales & Marketing Director DCI Indonesia, JC Gani  mengatakan bahwa peningkatan terhadap permintaan layanan data center dapat dilihat dari sisa kapasitas JK3. "Dari total kapasitas 12 MW yang dimiliki, kini hanya tersisa 1,5 MW," ujarnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Rabu (24/6).

Karenanya, pihaknya kian optimistis mendukung percepatan kesempatan transformasi digital bagi perusahaan, organisasi, pemerintah dan sektor penting lainnya di Indonesia. Karenanya, guna mendorong pertumbuhan ekonomi digital Indonesia DCI akan menghadirkan gedung baru JK5 di kuartal pertama 2021.


Baca Juga: Hippo Group Jalin Kerjasama dengan PT Divine Creation Indonesia

Saat ini DCI telah mengoperasikan tiga gedung data center dengan total kapasitas 22 MW dengan standar operasional global untuk pasar data center di Indonesia.

DCI Indonesia optimistis untuk mendukung industri data center Indonesia dengan menyumbang sekitar 20% kapasitas tambahan ke pasar data center Indonesia dari total yang tersedia sekitar 50-70 MW.

Di era new normal saat ini, peran pusat data dan komputasi awan disebutnya menjadi sangat kuat guna mendukung sektor bisnis, sekolah dan sektor lainnya yang memanfaatkan teknologi, dan infrastruktur digital.

Melihat peningkatan pasar yang cukup tinggi, saat ini DCI Indonesia telah melakukan pembangunan gedung terbaru (JK5) dengan kapasitas 15 MW di area kampus data center seluas 8,5 hektar yang dapat menampung total kapasitas IT lebih dari  200 MW.

Baca Juga: PT DCI Indonesia targetkan penambahan 50 klien tahun ini

Di tahun ketujuh DCI Indonesia beroperasi, selain beroperasinya gedung baru data center JK3, perusahaan juga memperoleh penghargaan dari Frost & Sullivan Best Practices Awards sebagai penerima 2020 Indonesia Data Center Services Provider of the Year.

Penghargaan tersebut merupakan hasil dari studi yang dilakukan oleh Frost & Sullivan dilihat dari revenues, market share, capabilities, dan kontribusi secara keseluruhan untuk praktik terbaik bagi industri data center Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto