Permintaan Tinggi, Harga Emas di India Terus melaju



MUMBAI. Data Reuters menyebutkan, cadangan minyak Amerika Serikat (AS) kemungkinan besar akan meningkat. Cadangan minyak mentah AS diprediksikan naik dan bertengger di posisi 2,3 juta barel. Sementara, cadangan bensin di Negeri Paman Sam itu naik 2,1 juta barel.Peningkatan tersebut menyusul adanya rebound produksi di pengilangan minyak AS ke level sebelum terjadinya Badai Gustav dan Ike yang telah melanda wilayah Teluk AS bulan lalu. Para analis menilai, melorotnya harga komoditas, seperti minyak, membuat harga emas ikut terkoreksi. Kemarin (21/10) harga emas terkoreksi 4% dan berada pada level 773,10 per troy ounce. Kondisi itu membuat daya tarik emas sebagai aset lindung nilai terhadap inflasi semakin memudar. Meski demikian, di tengah penurunan harga emas, permintaan yang berlebih justru datang dari India. Pemicunya, perayaan acara kebudayaan dan keagamaan membuat permintaan emas meningkat sehingga mendongkrak harga logam mulia di negara itu. Presiden Direktur Riset dan Analisis Valbury Asia Futures Nico Omer Jonkcheere memprediksi, hingga akhir tahun nanti, harga emas diperkirakan akan terus mencapai US$ 850 hingga US$ 1.000 per troy ounce.


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie