JAKARTA. Permintaan produk kulit yang tinggi membuat industri kulit kewalahan. Minimnya pasokan bahan baku menjadi penghambat utama suplai produk kulit jadi. Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI), Agit Punto Yuwono meminta pemerintah menaruh perhatian terhadap industri ini."Ada kenaikan permintaan, namun kami tidak bisa memproduksi karena bahan baku yang minim," ungkap Agit kepada KONTAN, Rabu (20/4). Populasi kambing dan domba di Indonesia hanya 15 juta ekor dan hanya 5 juta yang dipotong. Sedangkan produksi pabrik pengolahan kulit kambing dan domba sebesar 100 juta kaki persegi (square feet) per tahun. Perhitungannya 100 juta square feet membutuhkan sekitar 20 juta ekor."Artinya ada kebutuhan 15 juta ekor yang belum bisa dipenuhi," ungkapnya.
Permintaan tinggi, industri penyamakan kulit kekurangan bahan baku
JAKARTA. Permintaan produk kulit yang tinggi membuat industri kulit kewalahan. Minimnya pasokan bahan baku menjadi penghambat utama suplai produk kulit jadi. Sekretaris Jenderal Asosiasi Penyamakan Kulit Indonesia (APKI), Agit Punto Yuwono meminta pemerintah menaruh perhatian terhadap industri ini."Ada kenaikan permintaan, namun kami tidak bisa memproduksi karena bahan baku yang minim," ungkap Agit kepada KONTAN, Rabu (20/4). Populasi kambing dan domba di Indonesia hanya 15 juta ekor dan hanya 5 juta yang dipotong. Sedangkan produksi pabrik pengolahan kulit kambing dan domba sebesar 100 juta kaki persegi (square feet) per tahun. Perhitungannya 100 juta square feet membutuhkan sekitar 20 juta ekor."Artinya ada kebutuhan 15 juta ekor yang belum bisa dipenuhi," ungkapnya.