Permintaan Tinggi, Pemerintah Tambah Kuota Sukuk Ritel SR020 Jadi Rp 17,5 Triliun



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan sukuk ritel seri SR020 membetot minat investor. Bahkan, penjualan sudah melampaui target meski masa penawaran belum berakhir.

Pemerintah pun menambah kuota penjualan SR020 menjadi Rp 17,5 triliun. Sebelumnya, pemerintah menargetkan penjualan sukuk ritel ini sebesar Rp 15 triliun.

Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kementerian Keuangan, Dwi Irianti Hadiningdyah membenarkan terkait penambahan kuota penjualan SR020. Ini menyusul penjualan SR020 telah melewati target awal Rp 15 triliun.


Dengan demikian, pemerintah meningkatkan kuota menjadi Rp 17,5 triliun. Kuota SR020-T3 (tenor 3 tahun) ditingkatkan menjadi Rp 13,5 triliun dari Rp 10 triliun. Sementara kuota SR020-T5 justru dipangkas menjadi Rp 4 triliun dari target awal Rp 5 triliun.

Dwi menuturkan, pihaknya terus memantau perkembangan permintaan investor. Sehingga, ia memastikan bahwa penutupan penawaran SR020 akan tetap pada Rabu (27/3).

"Investor ritel tidak perlu kuatir karena pemerintah masih membuka kesempatan bagi investor yang ingin membeli SR020. Periode pemesanan akan dibuka sampai dengan batas waktu yang telah diumumkan, yaitu 27 Maret 2024 pukul 10.00 WIB," ujarnya kepada Kontan.co.id, Sabtu (23/3).

Baca Juga: Jelang Penutupan, Penjualan SR020 Telah Melampaui Target Awal Rp 15 Triliun

Apalagi, dirinya melihat minat investor terhadap sukuk ritel ini masih tinggi. Menurutnya, hal ini dipengaruhi sifat SR020 yang memiliki risiko relatif sangat kecil.

Selain itu juga karena karakteristik SBN ritel ini yang menguntungkan bagi investor ritel. Pertama, aman lantaran pembayaran pokok dan imbalan dijamin Undang-Undang.

Kedua, sesuai dengan prinsip syariah. Ketiga, mudah dan terjangkau karena minimum pembelian adalah Rp 1 juta dan dapat dipesan dengan platform online (e-SBN).

Keempat, menguntungkan, karena SR020 memberikan kupon secara reguler sehingga investor dapat menggunakan imbalan per bulan untuk memenuhi kebutuhan keuangannya secara terencana.

Kelima, ikut serta dalam membangun negeri. "Selain itu, SR020 merupakan instrumen yang dapat diperdagangkan di pasar sekunder (tradable) sehingga risiko likuditas juga dapat diminimalisir," kata Dwi.

Berdasarkan data salah satu mitra distribusi, Bibit, penjualan SR020 telah mencapai Rp 15,59 triliun per Minggu (24/3) pada pukul 15.51 WIB. Rinciannya, SR020-T3 (tenor 3 tahun) sebesar Rp 12,28 triliun dan SR020-T5 (tenor 5 tahun) sebesar Rp 3,30 triliun.

Baca Juga: Penjualan Sukuk Ritel SR020 Diprediksi Melampaui Rp 20 Triliun

Senior Economist KB Valbury Sekuritas Fikri C. Permana juga melihat positif penjualan SR020. Menurutnya kupon yang ditawarkan tinggi menjadi daya tarik SBN ritel ini. Adapun SR020-T3 menawarkan kupon 6,3% dan SR020-T5 sebesar 6,4%.

"Selain itu juga ekspektasi pasar akan penurunan yield dan pajak yang rendah sehingga bisa mendapatkan riil yield yang lebih tinggi," imbuhnya.

Dus, Fikri memproyeksikan target baru pemerintah pun masih mampu tercapai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat