Permintaan tinggi, tarif sewa melejit



JAKARTA. Pertumbuhan ekonomi yang pesat turut mendongkrak tarif sewa kantor di kawasan central business district (CBD). Sepanjang kuartal III-2011 ini, PT Colliers International Indonesia mencatat, tarif sewa perkantoran di CBD Indonesia meningkat tajam.

Khusus gedung grade B yang disewakan dalam rupiah, tarif sewa bulanannya berkisar Rp 112.000 per meter persegi (m²). Angka itu melesat 9,5% dibandingkan periode sama tahun lalu. Sementara, gedung grade A yang disewakan dalam dollar AS, tarif sewanya menyentuh US$ 20 per m2 atau melejit 21,4% dibandingkan kuartal III-2010.

Colliers bahkan mencatat, kenaikan tarif sewa kantor di Indonesia merupakan yang tertinggi sepanjang sejarah. Di Hong Kong, tarif sewa kantor hanya berkisar US$ 213,7 per kaki persegi (sqft) atau sekitar US$ 19,6 per m² per tahun. Sedangkan Tokyo dan Singapura masing-masing sekitar US$ 105 dan US$ 87 per sqft per tahun.


Retno Soeti Rahajoengsih, Senior Associate Director Office Representation Colliers bilang, kenaikan ini disebabkan oleh tingginya permintaan perkantoran, khususnya grade A, di CBD. Di samping itu, kenaikan service charge pun ikut mendongkrak tarif sewa. Dus, "Di CBD okupansi kantor sudah 95%," kata Retno kepada KONTAN, Senin (31/10).

Kenaikan tarif sewa kantor pun diamini oleh Wendy Har-yanto, Direktur Operasional PT Arah Sejahtera Abadi (Kuningan City). Saat ini, tarif sewa kantor AXA Tower berkisar US$ 21-US$ 22 per m² per bulan. Sementara harga jualnya sekitar Rp 26 juta per m². Menurut Wendy, tarif sewa ini naik lebih 15% dibandingkan tahun lalu. "Makin bangunannya jadi, tarifnya makin naik," ujarnya.

Menurut Wendy, tarif dan harga ini sudah sesuai dengan fasilitas kantor grade A yang terintegrasi dengan kawasan superblok Kuningan City, milik PT Agung Podomoro Land Tbk. Beberapa tenant AXA Tower bergerak di bidang trading, perbankan, dan minyak dan gas bumi.

Arah Sejahtera menargetkan AXA Tower dapat beroperasi Februari 2012. Saat ini, tingkat penyerapan ruang kantor setinggi 32 lantai tersebut sudah mencapai 85%. Sebanyak 50% dari ruang kantor tersebut akan disewakan, sementara sisanya dijual.

Sementara itu, The St. Moritz Penthouses & Residences pun baru saja meluncurkan Lippo Office Tower. Menurut Budhi Gozali, Direktur St Moritz, kantor grade A ini membidik perusahaan yang bergerak di sektor perdagangan dan industri di Jakarta Barat, Tangerang, dan sekitarnya.

Budhi melihat proyek perkantoran ini prospektif mengingat pengembangan CBD di Jakarta Barat yang semakin pesat. Salah satunya ialah pembangunan tol Bandara Internasional Soekarno-Hatta yang juga dapat mengakses Tomang, Semanggi, Sudirman, dan Serpong. "Di dunia bisnis akses yang cepat dan kualitas yang prestisius adalah syarat mencari kantor," katanya.

Untuk membangun gedung setinggi 13 lantai ini, St Moritz menggelontorkan investasi Rp 450 miliar. Gedung ini dilengkapi dengan lift kecepatan tinggi, helipad, restoran di atap, bar, dan jaringan internet. St Moritz menawarkan ruang mulai 377 m² sampai 1.560 m². Budhi berharap kantor ini bisa serah terima Desember 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini