KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis rokok PT Wismilak Inti Makmur Tbk masih ngebul di tengah pandemi corona (covid-19). Emiten rokok berkode saham WIIM ini mengklaim telah mencatatkan pertumbuhan volume penjualan rokok pada semester I 2020 sebesar 34% dibanding realisasi periode sama tahun lalu. Sekretaris perusahaan Wismilak Inti Makmur Surjanto Yasaputera mengatakan, pertumbuhan volume penjualan rokok di semester I 2020 ditopang oleh penjualan produk-produk baru yang diluncurkan oleh perusahaan beberapa waktu sebelumnya. Surjanto bilang, produk-produk baru WIIM berada rentang harga terjangkau, sementara segmen produk di rentang harga yang terjangkau, menurut Surjanto, cenderung lebih diminati belakangan ini.
Pemicunya ada dua yakni naiknya harga produk-produk rokok di tier 1 akibat harga jual eceran (HJE) yang meningkat di tahun 2020 serta daya beli masyarakat yang melemah di tengah situasi pandemi. Baca Juga: Benarkah simplifikasi cukai tembakau picu oligopoli? Ini kata DDTC “Produk rokok yang kami luncurkan beberapa waktu terakhir ini berada dalam range (harga) yang cukup affordable sehingga bisa menjadi alternatif pengganti buat konsumen yang merasa rokok sebelumnya terlalu mahal harganya,” terang Surjanto dalam paparan publik virtual, Senin (27/7). Sedikit informasi, sebelumnya WIIM memang telah meluncurkan produk baru sigaret kretek tangan (SKT) Wismilak Satya dan produk sigaret kretek mesin (SKM) Diplomat Evo pada tahun 2019 lalu. Sejauh ini, penjualan SKT Wismilak Satya menyasar beberapa titik di wilayah Sumatera Barat dan Jawa Barat, sedangkan penjualan SKM Diplomat Evo menyasar daerah Cirebon, beberapa wilayah di Jawa Barat, serta beberapa wilayah di Pulau Sumatera. Berbekal pengalaman sukses dari peluncuran produk baru, WIIM rencananya masih akan meluncurkan 1 produk baru berjenis SKM reguler pada paruh kedua tahun ini. Sayangnya, Surjanto masih enggan merinci rentang harga maupun segmen pasar yang ingin dibidik melalui peluncuran produk baru. Yang terang, dengan strategi serta capaian yang sudah didapat, WIIM mengaku optimis mampu melanjutkan tren pertumbuhan kinerja sampai tutup tahun nanti. “Laba mestinya meningkat ya seiring dengan peningkatan penjualan, tapi untuk target yang ditentukan kami belum bisa sampaikan besarnya,” ujar Surjanto.